AMBON, KOMPAS.com - Keberadaan Jembatan Merah Putih yang membentang di atas Teluk Ambon diyakini akan sangat membawa manfaat dan dampak besar bagi proses pembangunan di Kota Ambon.
Gubernur Maluku Said Assagaff mengungkapkan, keberadaan Jembatan Merah Putih, selain akan mendorong pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah, juga akan mempermudah warga Kota Ambon dalam beraktifitas.
“Kalau tadinya untuk sampai ke Bandara Pattimura harus membutuhkan waktu 1 jam karena harus memutari Teluk Ambon, maka dengan keberadaan Jembatan Merah Putih, maka mau ke bandara cukup membutuhkan waktu 25 menit,” kata Said saat menyampaikan sambutannya dalam acara peresmian Jemabtan Merah Putih, Senin (4/4/2016).
Dia juga mengungkapkan, keberadaan jemabatan terpanjang di Indonesia Timur ini akan sangat membantu ribuan mahasiswa Universitas Pattimura dan Politeknik Negeri Ambon di Kecamatan Baguala.
“Ada kurang lebih 23.000 mahasiswa di Universitas Pattimura, dengan kehadiran jembatan ini akan sangat mebantu mereka,” sebutnya.
Selain itu, kata Said, keberadaan jembatan tersebut juga akan lebih mempererat hubungan interkasi sosial antarmasyarakat di Maluku. Dia juga menyatakan, keberadaan Jembatan Merah Putih akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi lalu lintas di Kota Ambon.
“Dan, tentunya keberadaan jembatan ini akan memacu pertumbuhan ekonomi terutama kelancaran lalu lintas perdagangan di bidang kelautan dan perikanan, berikut penghematan biaya dan efisiensi waktu dalam berbisnis,” jelasnya.
“Dan, secara otomatis jembatan ini akan menjadi ikon baru pariwisata di Maluku. Jadi, saya mengimbau kepada seluruh warga Kota Ambon dapat menjaga aset baru ini dengan baik,” pinta Said.