Gubernur: Warga Dilarang Pacaran di Jembatan Merah Putih

Setelah resmi beroperasi, kendaraan baik roda dua maupun roda empat akan melintasi jembatan tersebut tanpa dipungut biaya. Namun pemerintah daerah setempat memastikan akan melarang pejalan kaki untuk singgah di atas jembatan.

“Pejalan kaki jangan sampai singgah di atas jemabtan itu. Akan kita larang karena dapat mengganggu arus lalu lintas,” kata Gubernur Maluku Said Assagaff, Kamis (3/3/2016).

Selain melarang pejalan kaki, Said juga akan melarang warga untuk pacaran di jembatan tersebut. Said mengkhawatirkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

“Kalau ada yang pacaran disini kemudian mereka ribut lalu ada yang bunuh diri atau sengaja dibuang itu menjadi masalah, jadi akan dilarang,” katanya.

Dia mengatakan, untuk mencegah hal tersebut, maka sistem pengamanan di jembatan itu akan dipasang, termasuk pemasangan pos pemantau gempa.

”Jadi nanti patroli oleh petugas akan dilakukan, nanti dipasang pos pengamanan juga,” ucapnya.

Jembatan sepanjang kurang lebih 1.400 meter ini mulai dibangun sejak tahun 2011 silam ketika Susilo Bambang Yudhoyono masih menjabat sebagai presiden. Adapaun anggaran pembangunan jembatan tersebut bersumber dari APBN senilai Rp 700 miliar.

Jembatan tersebut membentang dari desa Galala di Kecamatan Sirimau sampai di desa Poka Kecamatan Teluk Ambon.