Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukabumi Masih Rawan Pohon Tumbang Jika Hujan dan Angin Kencang

Kompas.com - 03/04/2016, 21:35 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pengelolaan Sampah, Pertamanan, dan Pemakaman (DPSPP) Kota Sukabumi, Adil Budiman, menyatakan, pada musim hujan ini potensi kerawanan pohon tumbang di sejumlah ruas jalan utama masih cukup tinggi.

"Melihat kondisi curah hujan yang masih tinggi dan selalu disertai angin kencang tentunya kerawanan pohon tumbang masih tinggi," kata Adil kepada Kompas.com akhir pekan ini.

Pantauan Kompas.com pada Minggu (3/4/2016) sekitar pukul 16.00 WIB terdapat satu pohon yang batangnya patah di sekitar bundaran Tugu Adipura.

Tepanya di dekat Kimia Farma, simpang Jalan Suryakancana, Kecamatan Cikole. Peristiwa itu terjadi saat turun hujan.

Menurut Adil beberapa lokasi di ruas jalan yang diwaspadai terdapat pohon rawan tumbang di antaranya berada Jalan Bhayangkara, Selabintana, Otista, Lingkar Selatan, dan di wilayah Kecamatan Cibeureum.

"Ruas-ruas jalan yang diwaspadai rata-rata terdapat pepohonan berukuran besar," ujar mantan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Sukabumi itu.

Petugasnya, lanjut Adil selalu siap siaga dalam waktu 24 jam untuk menindaklanjuti laporan bila terjadi pohon tumbang.

"Kalau ada laporan kami akan cepat turun ke lapangan. Petugas kami sudah siaga 24 jam," janji dia.

Data DPSPP Kota Sukabumi menyebutkan jumlah pohon yang tumbuh di wilayah pinggiran ruas jalan mencapai 3.030 pohon.

Secara rutin petugas kerap melakukan pemangkasan bila ada dahan atau batang pohon yang rawan patah.

"Pemeliharaan pepohonan rutin kami laksanakan. Dan saat ini bersamaan musim hujan disertai angin kencang, kami intensifkan pemeliharannya dengan cara pemangkasan dan penebangan pohon yang rawan tumbang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com