Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukabumi Punya 350 Anak Jalanan, Pemkot Sediakan Lokasi Khusus Mengamen

Kompas.com - 27/03/2016, 14:52 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, Jawa Barat, tampaknya masih mengalami kesulitan menyelesaikan permasalahan anak jalanan. Pasalnya, hingga saat ini, masih ada anak-anak jalanan yang belum terdata dan masih kerap berkeliaran di pusat perkotaan.

Anak jalanan yang sudah terdata di Kota Moci ini bergabung dengan Komunitas Pengamen Jalanan (KPJ) di bawah pembinaan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Sukabumi. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 350 anak jalanan mulai dari anak-anak usia sekolah hingga dewasa.

"Ternyata masih banyak anak jalanan, pengamen jalanan yang tidak bergabung dengan KPJ. Ini yang harus menjadi perhatian bersama," kata Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada Kompas.com saat menghadiri panggung Kreasi Seni Anak Jalanan di Balai Kota Sukabumi, Minggu (27/3/2016).

Menurut Fahmi, bila anak-anak jalanan yang sudah tergabung dalam KPJ tentunya tidak sulit dalam pendampingan dan pembinaannya. Karena sudah secara rutin di antara anggota KPJ mengikuti berbagai kegiatan seperti pelatihan dan penyuluhan.

Bagi anak jalanan yang tidak bergabung ini, pemerintah akan mendatanya lalu mereka dimasukkan dengan KPJ. Mayoritas anak-anak jalanan yang belum terdata ini berusia SD, SMP hingga SMA. Namun belum diketahui asal daerahnya, pendidikan hingga orangtuanya.

"Kami punya program penertiban khusus anak-anak usia sekolah yang menjadi pengamen. Program ini untuk mengetahui asal usul anak-anak jalanan, pendidikan, kesehatan hingga orangtuanya dimana," tuturnya.

Kepala Dinsosnakertrans, Bude Daryana menjelaskan, kegiatan panggung Kreasi Seni Anak Jalanan ini merupakan bagian dari pembinaan terhadap anak jalanan. Terutama bagi anak-anak jalanan yang sudah tergabung dalam KPJ.

Selain itu, acara ini sebagai persembahan anak-anak jalanan dalam rangkaian Hari Jadi ke-102 Kota Sukabumi.

"Dengan adanya pembinaan seperti ini mereka yang sudah tergabung KPJ diharapkan tidak kembali liar. Dan anak-anak jalanan yang lain bisa bergabung dengan KPJ," jelas Bude kepada Kompas.com.

Untuk ke depannya, lanjut Bude, pemerintah saat ini sedang mengolah program agar para pengamen jalanan ini bisa mempunyai lokasi yang tetap untuk mengamen. Karena, selama ini banyak warga yang mengeluhkan akibat aksi ulah oknum pengamen jalanan.

"Ke depan ada titik-titik tertentu yang dikhususkan untuk pengamen. Silakan mengamen di tempat yang sudah ditentukan," ujarnya.

Salah seorang pengamen Wawan Kurnia alias Bontot (45) mengapresiasi Pemkot Sukabumi dalam upaya memfasilitasi para pengamen jalanan untuk menyalurkan kreatifitasnya. Karena, para pengamen juga sebagai warga negara perlu perlindungan dan pelayanan dari pemerintah.

"Kami berharap bisa mengamen dengan nyaman dan aman. Untuk itu, kami mengharapkan pemerintah bisa memfasilitasinya. Juga selama ini yang sering berulah di jalanan bukan kami," ungkap Wawan dalam perbincangan dengan Kompas.com seusai melantunkan sejumlah lagu di atas panggung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com