Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pelaku Pembunuhan di Kantin Sekolah Ditangkap di Perbatasan RI-Malaysia

Kompas.com - 16/03/2016, 16:14 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Berakhir sudah pelarian dua tersangka pembunuhan di kantin SMA Negeri 1 Samaturu, Kota Kolaka Sulawesi Tenggara, beberapa waktu lalu. Mereka adalah Jusman dan Jumardin.

Jajaran Polres Kolaka mengejar dua tersangka ini hingga ke daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia, yaitu di daerah Berau, Kalimantan Timur. Dua tersangka yang juga bersaudara ini memang telah merencanakan pelarian mereka dengan matang sehingga pelarian dari Kolaka ke Kalimantan Selatan bisa berjalan dengan mulus.

Kepala Satuan Reskrim Polres Kolaka, AKP Dennis Arya Putra menjelaskan Kedua tersangka dalam pelariannya ingin bekerja di Kalimantan Timur, yang pada akhirnya ketika memiliki uang akan melarikan diri ke Malaysia.

"Setelah kerja dan dapat uang memang niatnya mau lari ke Malaysia. Tempat ditangkap itu kan cukup dekat dengan negara Malaysia. Jadi kami tangkap di batas," katanya di Bandar Udara Sangia Nibandera, Rabu (14/3/2016).

Dia menambahkan, selama proses pelarian kedua tersangka ini mendapat suplai dana dari pacar salah satu tersangka.

"Tersangka bernama Jusman ini memang mau nikah tapi karena membunuh akhirnya uang nihaknya itu dipakai melarikan diri. Yang bawakan juga calon istrinya," tambahnya.

Polisi memang terbilang susah mengejar dua tersangka pembunuhan ini. Kedua tersangka ini cukup lihai menghindar dari kejaran polisi.

"Dia kuasai medan. Pasca-membunuh mereka lari ke gunung Lakuya lalu ke kota Bau Bau dan terus lari ke Makassar hingga Kalimantan Timur. Terpaksa kami tembak dibagian kaki karena memang mau kembali melarikan diri saat ditemukan dan dikejar didalam hutan," tegas AKP Denis Arya Putra.

Di tempat yang sama, salah satu tersangka bernama Jusman mengaku jika dalam proses pelarian itu pqcarnya turut membantu.

"Pacarku yang berikan uang Rp 15 juta itu. Dia bawakan saya ke Kendari. Saya yang minta itu uang. Itu uang yang dipake lari ke Kalimantan Timur daerah Berau," cetusnya.

"Di Berau rencana mau kerja dan kalau sudah ada uang baru ke Malaysia. Rencananya di Malaysia nanti mau kerja dikebun sawit. Karena memang pernah saya kerja disana pak. Berdua dengan adik saya, Pak, mau lari ke sana," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Jusman dan Jumardin membunuh Mustakim di kantin Sekolah. Masalahnya pun sepele. Mereka berdua memaksa korban memberikan uang sebesar Rp 100.000. Korban menolak dan akhirnya dihabisi oleh kedua tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com