Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangkitkan Semangat "Huyula" dengan Bersihkan Sampah

Kompas.com - 21/02/2016, 13:41 WIB
Kontributor Gorontalo, Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com– "Huyula" atau gotong royong kembali dibangkitkan dengan cara membersihkan sampah yang berserakan setelah kasus merebaknya Demam Berdarah Dengue di Gorontalo.

 “Berangkat dari KLB wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang melanda Kota Gorontalo, kami mengajak masyarakat untuk kembali membangkitkan nilai tradisional 'huyula', bergotong royong membersihkan sampah dan lingkungan sekitar,” kata Marten Taha, Wali Kota Gorontalo saat melakukan bersih-bersih sampah di Kelurahan Bugis, Minggu (21/2/2016).

Program "huyula" yang melibatkan ratusan hingga ribuan orang ini sudah keduanya kali digelar, dan akan terus dilaksanakan setiap bulan.

Semangat "huyula" dibangkitkan melalui proses pendidikan di masyarakat, dimulai dari kelompok-kelompok penggiat lingkungan yang memiliki basis di masyarakat, siswa sekolah, kemudian menyebar di beberapa wilayah.

Tidak serta merta semangat ini muncul, diperlukan waktu panjang untuk menyebarluaskan ide dan semangat "huyula" ini.

“Membangkitkan semangat 'huyula' itu berproses dan harus sabar, namun secara umum masyarakat Gorontalo sudah memahami inti 'huyula', bekerja sama untuk kebaikan semuanya. Kita mulai dari apa yang dianggap masalah bersama, yaitu sampah,” jelas Marten Taha.

Tumpuan sampah yang menjadi masalah masyarakat dibereskan bersama, melibatkan berbagai komunitas, sekolah, aparat pemerintah dari kelurahan sampai pejabat, perusahaan, seniman, hingga media dan wartawan. Gerakan ini mulai dilakukan beberapa tahun lalu dalam Forum Komunias Hijau (FKH).

Upaya panjang ini telah mulai dirasakan kehadirannya, semangat "huyula" yang sudah lama diabaikan mulai tumbuh dan dirasakan manfaatnya.

“Kami mengajak masyarakat dan berbagai komunitas membersihkan sampah secara bergiliran, hasilnya yang merasakan masyarakat juga. Ini manfaat 'huyula', seberat apapun masalahnya kalau ditangani secara bersama-sama pasti akan terasa ringan,” ungkap Marten.

"Huyula" adalah warisan budaya masyarakat Gorontalo, semangat kebersamaan dalam bekerja harus terus diwariskan dari generasi ke generasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com