"Kami Jemput di Mana Saja Ada Anak Putus Sekolah"

"Kami tak membiarkan ada anak putus sekolah. Jika ada, maka kami jemput dan sekolahkan secara gratis," kata Hermen Malik.

Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Kaur telah menyiapkan setidaknya tiga sekolah gratis untuk anak kurang beruntung dan memiliki masalah dalam keluarga.

Tiga sekolah itu adalah sekolah khusus dengan layanan khusus jenjang SD dan SLTP, antara lain SMP 15 dan SMK 7 Teknopreneur Mandiri Ekonomi Masyarakat Desa Kaur (Merdeka), serta SMA 10 Pentagon dengan standar internasional.

"Selama ini terdapat 600 anak kurang beruntung secara ekonomi yang telah sekolah. Mereka tinggal di asrama. Semua kebutuhan ditanggung APBD," kata Kepala Dinas Pendidikan Kaur, M Daud, belum lama ini.

Rianti (9), seorang siswi SD sekolah khusus dengan layanan khusus, menceritakan bahwa ia merupakan anak yang tinggal di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

"Sekolah saya dibakar oleh polisi karena di hutan. Kami lari sembunyi, takut sekolah. Lalu (kami) dijemput oleh guru untuk sekolah lagi," kata Rianti.

Rianti sempat tak mengenyam pendidikan karena sekolahnya dianggap melanggar wilayah taman nasional.

Namun, Rianti dapat tersenyum kembali saat para guru menjemputnya untuk disekolahkan kembali.