Bawa Mandau, Panglima Perang Dayak Kawal Pelantikan Kepala Daerah

Enam dari tujuh kabupaten yang mengikuti pilkada serentak tersebut dilantik langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis.

Keenam kepala daerah yang dilantik yaitu Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Bengkayang, Melawi, Ketapang, dan Sanggau. Sementara kepala daerah terpilih dari Kabupaten Sambas belum dilantik dan rencananya akan dilantik pada Juni 2016 mendatang.

Pelantikan yang dipusatkan di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Rabu (17/2/2016), itu dipadati massa maupun simpatisan pendukung kepala daerah terpilih. Ratusan polisi berseragam terlihat membentuk barikade mengamankan jalannya pelantikan. Di antara pengamanan yang dilakukan oleh polisi, terlihat satu warga masyarakat yang membawa mandau, senjata tradisional suku Dayak di Kalimantan.

Mengenakan topi bertuliskan "Panglima Perang Dayak Kalimantan Barat", pria bernama Simon Misai itu terlihat mondar-mandir di pintu masuk utama kantor gubernur. Tangan kanannya memegang mandau sepanjang lebih kurang 80 sentimeter.

"Saya sebagai Panglima Perang Dayak merasa terpanggil untuk mengawal pelantikan, terutama keamanan selama jalannya pelantikan," ujar Simon kepada Kompas.com, Rabu (17/2/2016).

Simon mengatakan, Panglima Perang Dayak merupakan lembaga tersendiri yang bersinergi dengan Majelis Adat Dayak Nasional. Mandau yang dibawa, diakuinya sudah memiliki izin, sehingga bisa dibawa ke mana pun dia bepergian.

"Sebagai panglima, saya harus punya mandau dan mandau ini selalu saya bawa ke mana pun saya pergi. Mandau ini juga sudah punya izin," ujar Simon.

Berdasarkan pantauan, suasana pelantikan berjalan lancar. Kerumunan simpatisan terlihat memadati pintu utama gedung dan di sekitar area parkir.

Puluhan karangan bunga ucapan juga terlihat tertata rapi dipajang di sisi bagian depan kantor. Pelantikan juga dihadiri oleh Wakil Ketua MPR Oesman Sapta yang tiba sebelum acara pelantikan dimulai.