Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airnav Bali Klarifikasi Isu Garuda dan Lion Air Nyaris Tabrakan

Kompas.com - 12/02/2016, 17:50 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Munculnya kabar pesawat terbang milik Garuda Indonesia dan Lion Air nyaris bertabrakan pada Rabu (10/2/2016) membuat Lembaga Penyelenggara Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav) Bali harus membuat klarifikasi.

"Kami juga melakukan penelitian awal sejak adanya isu hampir terjadi tabrakan dan (isu) itu tidak benar," kata GM Airnav Bali Maskon Humawan, Jumat (12/2/2016).

Maskon menjelaskan, kondisi jarak antara Garuda dan nomor penerbangan GA 340 dari Surabaya dengan Lion Air dengan nomor penerbangan JT 960 dari Bandung kurang dari jarak minimal untuk jarak vertikal.

Jarak minimal vertikal yang seharusnya adalah 1.000 kaki, tetapi saat itu jarak kedua pesawat hanya 700 kaki.

Kondisi ini disebabkan pengaruh cuaca dan fenomena alam sehingga jarak kedua pesawat turun di bawah minimal.

Alhasil, kondisi jarak di bawah standar minimal itu langsung mengaktifkan sensor sehingga memberikan peringatan untuk kru pesawat.

"Sebenarnya, jarak pesawat itu masih aman. Kalau dikabarkan hampir tabrakan, itu tidak benar. Cuma ada satu kondisi saja," tambahnya.

Maskon menambahkan, kondisi ini juga bisa terjadi karena kedua pesawat ini memiliki tipe yang berbeda.

Karena itu, ketika keduanya sama-sama turun dengan jarak 1.000 kaki, kondisi itu terjadi dalam kecepatan yang berbeda.

Selain itu, lanjut Markon, fenomena alam seperti cuaca buruk juga berpengaruh pada pergerakan pesawat.

Saat itu, pesawat masih terbang yang menunggu giliran mendarat tak kurang dari 27 pesawat terbang, sementara puluhan pesawat terbang yang masih berada di bandara juga sudah bersiap untuk mengudara.

"Pada jam kejadian, saat itu pesawat yang akan mendarat sudah lebih karena beberapa yang tidak bisa mendarat karena cuaca sehingga menumpuk," ujarnya.

Pada masa depan, kata Maskon, hal yang perlu diantisipasi adalah kapasitas ruang udara di atas bandara yang sudah terlalu padat.

Perlu diimplementasikan manajemen seperti pesawat tidak langsung masuk, tetapi diatur sesuai dengan kapasitas yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com