Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan PPn Batal, Harga Daging Sapi di Samarinda Tetap Tinggi

Kompas.com - 29/01/2016, 20:26 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Wacana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen untuk daging sapi jenis impor dan lokal, membuat pedagang daging sapi di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) terpaksa menaikkan harga.

Meski rencana kenaikan PPn itu dibatalkan, harga daging terlanjur naik yang menyebabkan omzet pedagang menurun hingga 40 persen.

Seorang pedagang daging di Samarinda, Hasbi mengatakan, harga daging di pasar tradisional di sudah menyentuh angka Rp 130.000 per kilogramnya.

Situasi tersebut terjadi karena stok daging tak mampu mencukupi jumlah permintaan pembeli.

“Memang ada kenaikan harga naik Rp 5.000, dari Rp 125 jadi Rp 130.000. Faktornya karena stok daging, kalau stok daging aman, harga juga pasti stabil, jadi kenaikan ini bukan kemauan kita,” papar Hasbi.

Terkait rencana kenaikan PPN 10 persen, Hasbi menyebut hal itu tak banyak pengaruh. Para pedagang tak ingin ikut campur karena menyebut rencana itu merupakan persoalan politik saja.

“Terus terang, kalau urusan PPN itu kita sebagai penjual tidak ambil pusing. Karena itu urusan politik saja, tapi imbasnya pada kami ya begini, omzet tetap turun walau ada kenaikan harga,” ujarnya.

Hasbi berharap, jelang perayaan Imlek tahun ini, stok daging bisa mencukupi permintaan masyarakat.

“Mudah-mudahan stok daging bisa bertambah. Sekarang omzet berkurang hingga 40 persen, ini sudah sering terjadi setiap awal tahun. Biasanya disebabkan karena harga-harga barang memang alami kenaikan,” sebutnya.

Sementara itu, Rahmin, seorang pembeli daging mengharapkan harga sapi bisa diturunkan. Sebab, turunnya harga daging sapi sangat mempengaruhi rezekinya sebagai pedagang bakso.

“Kebetulan saya kan pedagang bakso, maka setiap hari saya selalu membeli daging di pasar. Ada beberapa pasar di Samarinda ini, tapi harga daging tetap sama. kalau harga daging bisa turun, maka pembelian kebutuhan lainnya bisa lebih mudah,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com