“Nanti dibentuk polisi wisata. Personelnya bisa dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkot Semarang, atau dari Jateng,” kata Ganjar, di sela ngobrol bareng komunitas Kota Lama di depan Gedung De Spiegel Semarang, Minggu (17/1/2016).
Para pedagang, pegiat, dan komunitas wisata di Kota Lama sebelumnya mempertanyakan tindak kriminal di kawasan itu sering terjadi. Pencurian kayu dan barang lain di bangunan gedung tua masih kerap terjadi.
“Mohon pak agar kasus pencurian kayu ini bisa ditekan. Nanti kalau kayu dicuri bisa rubuh semua gedungnya,” kata Nanang, salah satu pedagang Kota Lama.
Ganjar meminta Pemerintah Kota Semarang untuk mempersiapkan hal itu. Penyiapan personel polisi wisata dilakukan Pemkot, jika kurang akan dibantu dari Pemprov Jawa Tengah.
Kendati demikian, Ganjar menginginkan agar masyarakat bisa pro aktif menyampaikan indikasi adanya tindak kriminal. Polisi wisata akan optimal ketika ada dukungan dari masyarakat.
“Nanti disiapkan Polisi wisata. Tapi syaratnya harus ada kabar dari masyarakat, agar bisa sama-sama menjaga,” tambahnya.
Terkait revitalisasi gedung tua, pemerintah belum bisa mengelola secara penuh. Sebab, kepemilikan gedung tua dimiliki oleh berbagai kalangan. Baru dari kalangan BUMN yang bersedia memperbaiki gedung tuanya.
Kendati demikian, Ganjar mengaku telah memikirkan tiga hal untuk pengelolaan gedung, yaitu membeli gedung tua, meminjam pada pemilik gedung untuk dikelola atau ditawarkan pada pihak lain, serta ditawarkan kepada BUMN untuk membeli gedung tersebut.
“Kalau beli nanti harus izin dulu sama DPRD, karena membeli aset negara,” ujarnya. (K93-14)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.