Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TNI Amankan 2 Bom yang Akan Dijual ke Pengepul Besi Bekas

Kompas.com - 13/01/2016, 18:04 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KUPANG, KOMPAS.com - Personel Korem Amarasi, Kabupaten Kupang, NTT, Pelda Akhmar berhasil mengamankan dua bom aktif berukuran sedang dan kecil.

Kedua benda berbahaya itu diamankan saat hendak dijual dua orang anak kecil ke pengepul besi tua.

Tak ingin ambil risiko, Pelda Akhmar kemudian meletakan bom itu di tepian jalanTimor Raya Kilometer 9, Kota Kupang, sambil menunggu kedatangan tim penjinak bom Brimob Polda NTT.

Pelda Akhmar kepada Kompas.com, Rabu (13/1/2016) mengatakan, penemuan dua bom aktif itu diawali saat dia tengah menuju ke Kota Kupang untuk sebuah urusan dinas.

Di tengah perjalanan, tepatnya di depan kantor Pegadaian Kelurahan Oesapa, Pelda Akhmar melihat dua orang anak kecil membawa sebuah benda berat di dalam karung plastik berwarna putih.

“Waktu saya lihat dua anak kecil itu sedang susah payah mengangkat besi berukuran besar. Saya kemudian turun dari sepeda motor dan menanyakan apa yang mereka bawa," ujar Akhmar.

"Keduanya mengatakan kami bawa besi tua ini untuk dijual ke pengepul. Karena curiga, saya lalu memeriksa besi itu, ternyata itu adalah bom," ujar Akhmar.

"Kedua anak itu karena takut, langsung lari sehingga kita tidak tahu persis bom itu diambilnya di mana,” sambungnya.

Akhmar kemudian berkoordinasi dengan kepolisian setempat dan selanjutnya melaporkan penemuannya ke Brimob Polda NTT.

Kanit I Subden Antiteror Brimob Polda NTT, Ipda Sigit Wahyu Afrianto mengatakan,  bom tersebut adalah peninggalan Perang Dunia II yang masih aktif.

Namun, kepolisian belum dapat memastikan jenis bom itu secara rinci karena belum diperiksa secara menyeluruh.

“Kita masih bawa dulu ke kantor untuk diteliti. Kita tidak bisa periksa di pinggir jalan ini karena banyak masyarakat yang berada di lokasi dan juga mengganggu arus lalu lintas," kata Sigit.

"Berat kedua bom ini yang satunya sekitar 40 kilogram dan yang satunya lagi sekitar 10 kilogram,” tambah Sigit.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, terlihat warga sekitar dan para pengguna jalan ingin melihat langsung bom itu sehingga mengakibatkan kemacetan lalu lintas sepanjang kurang lebih tiga kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com