Pihaknya bersama jajaran Polsek telah melakukan pengecekan ke semua minimarket dan tempat-tempat penjualan terompet yang ada di Kabupaten Semarang.
"Di sini tidak ada, sudah kita cari, kita cek, tidak ada," kata Latief seusai mengikuti Apel Siaga Bencana Musim Hujan di halaman Kantor Bupati Semarang di Ungaran, Selasa (29/18/2015).
Sebagaimana ramai diberitakan, di Kendal, Jawa Tengah, dan daerah sekitarnya, beredar terompet yang diduga berbahan sampul Al Quran.
Selain Kendal, terompet bermasalah tersebut juga disinyalir beredar di wilayah Blora, Klaten, Demak, Pekalongan, Batang, dan Wonogiri.
Kasus tersebut saat ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Pihak produsen maupun distributor juga telah menarik semua terompet yang bahan bakunya berasal dari sampul Al Quran tersebut.
Terlepas dari kasus tersebut, pihaknya akan fokus pada pengamanan perayaan Tahun Baru, termasuk kelancaran arus lalu lintas.
Pada malam pergantian Tahun Baru, sejauh ini sudah ada dua agenda kegiatan yang mengajukan izin keramaian ke pihak kepolisian, yakni kegiatan yang ditangani oleh Pemkab Semarang yang dipusatkan di Alun-alun Bung Karno, Ungaran, dan Lapangan Tengaran.
"Tahun ini dari pemerintah ada dua untuk memecah (keramaian) katanya. Yang akan menggelar pesta kembang api harus izin," kata Latief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.