Pria yang akrab disapa Emil itu berharap perbaikan fasilitas pedestrian di Kota Bandung bisa mengembalikan budaya berjalan kaki.
"Saya belum pernah melakukan peresmian trotoar, tapi ini istimewa karena banyak hal. Saya ingin melahirkan lagi budaya berjalan kaki," kata Emil.
Jalan Riau, kata Emil, dianggap istimewa karena mempunyai beberapa keistimewaan.
"Istimewa pertama, harusnya Desember 2014 diresmikan, karena kontraktor tidak menyelesaikan pekerjaan dengan baik jadi ditunda."
"Kedua, Jalan Riau ini jalan favorit dalam urusan belanja wisatawan selain Jalan Dago," ujarnya.
Dari pantauan Kompas.com, trotar tersebut dibuat menggunakan batu granit. Kesan klasik lebih ditonjolkan dalam pembangunan trotoar itu.
Kursi dan lampu klasik serta tempat sampah unik berjajar di sepanjang Jalan Riau hingga Taman Pramuka. Trotoar itu pun dilengkapi keramik khusus untuk penyandang disabilitas.
Selain itu, bola besar yang terbuat dari batu alam dipasang agar trotoar tak dijadikan lahan parkir kendaraan.
Emil menjelaskan, perbaikan pedestrian dimaksudkan agar wisatawan lebih betah berbelanja dengan berjalan kaki.
"Orang Bandung ke Singapura berbelanja pasti jalan kaki. Masa pas pulang ke Bandung jadi manja. Nanti kita pasang meja, bisa ngerjain tugas sambil nongkrong di trotoar," jelas dia.
"Intinya saya ingin semua orang bahagia datang ke Bandung," ucap Emil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.