Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Pembaruan Mobil Dinas, Wali Kota Bengkulu Malah Beli Truk Sampah

Kompas.com - 22/12/2015, 17:33 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan menolak alokasi pengadaan mobil dinas untuk dirinya dan menggantinya dengan pengadaan dua truk pengangkut sampah.

"Beberapa kendaraan dinas di Lingkungan Pemkot Bengkulu memang di-upgrade, termasuk kendaraan dinas wali kota. Namun beliau malah memindahkan alokasi itu untuk beli mobil truk pengangkut sampah," kata Kadistamber Kota Bengkulu, Syarnubi, Senin (21/12/2015).

Sejak dilantik Januari 2013 lalu, Wali Kota dan Wakil Wali Kota tetap konsisten tidak menggunakan mobil dinas mewah. Hingga kini, kedua petinggi Kota Bengkulu itu tetap menggunakan mobil dinas Toyota Innova.

"Sesuai dengan arahan Bapak Wali Kota, kami dinas pertamanan, telah menambah dua unit mobil pengangkut sampah," ujar Syarnubi. 

Menurut dia, mobil pengangkut sampah yang mampu mengangkut enam kubik sampah itu nantinya akan dioperasikan rutin setiap hari.

"Yang membedakan mobil pengangkut sampah ini dengan yang sebelumnya adalah mobil pengangkut sampah ini memiliki alat semprot pembersih bak sampah dan juga pengeras suara untuk menyosialisasikan program Bengkulu Ku Bersih," papar Syarnubi.

Selain itu, lanjutnya, lokasi sampah yang selama ini belum maksimal ditangani diharapkan dapat ditangani lebih baik.

"Dan juga diharapkan sampah yang beterbangan dari bak mobil pengangkut sampah yang lama, tidak akan terjadi lagi karena mobil pengangkut sampah yang baru ini sudah didesain menggunakan penutup bak, " tutup Syarnubi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com