Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penetapan Pemenang Pilkada Kota Magelang Diwarnai Ketegangan

Kompas.com - 22/12/2015, 16:07 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com – Rapat pleno penetapan pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito dan Windarti Agustina, sebagai pemenang pilkada sempat diwarni ketegangan.

Ketegangan terjadi setelah paslon nomor urut tiga, Joko Prasetyo-Priyo Waspodo, beserta puluhan pendukungnya tidak diperbolehkan masuk ke lokasi penetapan di Pendopo Pengabdian depan Rumah Dinas Wali Kota Magelang.

Paslon dari jalur independen itu dan massa simpatisan sempat emosi di luar pagar pembatas pendopo.

Mereka sempat terlibat adu mulut dengan petugas keamanan yang berjaga-jaga di sekitar lokasi.

Joko Prasetyo mengaku kecewa dengan sikap KPU yang dianggap pilih kasih karena hanya pendukung paslon Sigit-Windarti yang diizinkan masuk.

Joko melihat hampir seluruh kursi dipenuhi anggota tim sukses dan pendukung paslon nomor urut satu itu.

“Kami datang karena telah diundang, namun kami tidak boleh masuk petugas KPU alasannya karena kursi sudah penuh. Kita tidak masalah duduk lesehan, yang penting bisa masuk. Tapi, tetap dihalang-halangi. Ini aneh,” ujar Joko, Selasa (22/12/2015).

Sampai acara penetapan dimulai, Joko dan pendukung tidak kunjung dibukakan pintu gerbang. Akhirnya, mereka memilih bubar dan kembali ke posko.

Pasangan yang maju dari jalur independen ini menuding ada rekayasa dalam rapat ini agar yang hadir hanya pendukung Sigit-Windarti.

"Kami hadir untuk tujuan baik, momentum ini sejatinya akan kami gunakan untuk memberi selamat kepada pasangan Sigit-Windarti," ucap Joko.

Joko juga mempertanyakan kenetralan KPU sebagai penyelenggara pesta demokrasi. Ia menuding KPU memihak salah satu paslon.

“Sejak awal kami mengindikasi KPU tidak netral. KPU bukan penyelenggara demokrasi, tapi penyelenggara mempertahankan kekuasaan,” tuding dia.

Rapat Pleno yang dipimpin Ketua KPU Kota Magelang, Basmar P Amron ini diisi pembacaan penetapan Paslon terpilih.

Hadir dalam acara itu, Pj Wali Kota Magelang Rudy Apriyantono beserta sejumlah pejabat setempat.

Terkait insiden di luar Pendopo, Basmar mengatakan, pihaknya telah mengundang seluruh paslon dan tim sukses, termasuk sejumlah LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan elemen masyarakat lainnya ini.

"Kami menyediakan kursi sesuai undangan sebanyak 220 orang. Semua paslon dan ketua tim sukses kita undang. Hadir atau tidak itu terserah mereka. Memang khusus simpatisan tidak kami undang,” tambah Basmar.

Basmar menjelaskan, ketidakhadiran paslon nomor 3 dan nomor 2, tidak mengurangi keabsahan rapat pleno penetapan tersebut.

Basmar juga membantah Joko Prasetyo yang menuding KPU Kota Magelang tidak netral karena melaksanakan rapat pleno penetapan di pendopo rumah dinas wali kota.

Menurutya, pendopo rumah dinas wali kota merupakan fasilitas pemerintah yang dapat dimanfaatkan siapapun.

"Sebelumnya kami akan adakan di gedung DPRD, tapi pimpinan DPRD pada hari yang sama ada agenda lainnya. Lalu kami pindah ke sini (pendopo), toh ini juga fasilitas milik rakyat," Basmar menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com