Kasus tersebut pertama kali diketahui oleh keluarga dan tetangga Slamet yang kemudian melapor ke Polsek Pabelan.
Unit Inafis Polres Semarang kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara dan penyelidikan untuk mengetahui penyebab peristiwa tersebut.
Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Herman Sophian, saat dikonfirmasi menjelaskan, dari hasil penyelidikan awal diketahui korban sengaja bunuh diri karena diduga patah hati. "Korban belum punya istri," kata Herman.
Polisi memeriksa tiga saksi dari keluarga korban. Berdasarkan keterangan mereka, sebelum diketahui membakar diri, Slamet berlari sejauh 200 meter keluar rumah menuju ke pekarangan.
Di pekarangan tersebut, diduga Slamet melakukan upaya membakar diri. Setelah sebagian tubuhnya terbakar, korban kemudian berlari sembari berteriak-teriak hingga akhirnya terjatuh.
Kejadian itu menurut saksi juga dilihat oleh orangtua Slamet. "Kami mengamankan satu botol kosong yang berbau bensin. Kondisi luka bakar lebih dari 90 persen menyebabkan korban meninggal," kata Herman.
Polisi masih membuka kemungkinan untuk pengembangan penyelidikan jika menemukan petunjuk baru.
Saat ini, penyelidikan dihentikan dengan kesimpulan korban bunuh diri. "Apakah ada hal-hal lain, itu perlu waktu. Namun sementara kesimpulannya bunuh diri," kata Herman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.