Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Tsunami, Warga Maluku Memilih Bertahan di Pegunungan

Kompas.com - 09/12/2015, 22:07 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Warga sejumlah desa di Kecamatan Tehoru dan Kecamatan Teluti Kabupaten Maluku Tengah hingga pukul 22.00 WIT masih memilih bertahan di hutan dan pegunungan.

Ini dilakukan pasca-gempa tektonik berkekuatan 6,9 skala Richter di Maluku Tengah, Rabu (9/12/2015) malam sekira 19.21 WIT, karena warga khawatir terjadi gelombang tsunami.

Warga khawatir, karena setelah terjadi gempa tersebut air laut langsung surut.

"Kita belum berani pulang karena kami lihat sendiri air laut tadi sempat surut setelah gempa terjadi,” kata Abdullah, warga desa Haya Kecamatan Tehoru, Rabu malam.

Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Banda. Hingga kini, ribuan warga di wilayah itu masih bertahan di kawasan Bandara Neira yang berada di dataran tinggi.

Sebagian warga lainnya memilih mengungsi ke benteng Belgica yang juga berada di dataran tinggi.

"Selain kekuatan gempanya besar kami juga khawatir karena air lauit benar-benar surut tiba-tiba," ujar Hafid, warga Kampung Baru kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon.

Dia mengaku akibat gempa itu sebuah perahu milik warga langsung tercebur saat air laut seketika surut.

"Motor laut itu terbalik saat air surut. Semua orang takut makanya belum berani pulang," ujarnya.

Sementara itu, Camat Banda Kadir Sarlian mengaku banyak warga Banda yang masih bertahan di pegunungan setelah mengungsi dari rumah-rumah mereka.

"Warga masih ada di kawasan Banda, tapi kami sudah sampaikan kepada mereka lewat pengumuman bahwa gempa itu tidak berpotensi tsunami," ujar Kadir Sarlian saat dihubungi dari Ambon, Rabu malam.

Dia mengaku bahwa pengumuman disampaikan melalui alat pengeras dari mobil setelah pihaknya mendapatkan informasi dari pihak berwenang.

"Kami umumkan lewat alat pengeras suara di mobil kalau warga pulang saja karena gempa ini tidak menimbulkan tsunami," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com