Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Anggota TNI yang Gugur di Papua Akan Dipulangkan ke Magelang

Kompas.com - 01/12/2015, 17:07 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Keluarga Mayor Inf Jhon De Fretes yang gugur di Papua kini tengah menanti kedatangan jenazah di rumah duka di Komplek TNI Pancararga Jalan Arjuna III No 4 Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (1/12/215).

Ratusan pelayat datang silih berganti untuk menyampaikan rasa duka cita kepada istri, anak dan kerabat Jhon diduga ditembak angota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Namuni, Mamberamo Raya, Papua, Senin (30/11/2015).

Tenda sudah terpasang sejak Senin malam di depan rumah duka. Beberapa karangan bunga ungkapan duka juga tampak menghiasi teras rumah.

Di antara karangan bunga itu beberapa berasal dari dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono, Gubernur Akademi Militer (AKMIL) Magelang dan beberapa petinggi militer lainnya.

Mahodara Ratih Herawati, istri mendiang Jhon De Fretes, menceritakan dirinya menerima informasi nasib suaminya dari atasan sang suami, pada Senin malam.

"Kami tahu Bapak gugur Senin malam," ucap Mahodara dengan mata yang masih sembab itu.

Hingga saat ini jenazah Jhon De Fretes masih berada di Papua dan kemungkinan akan tiba di rumah duka pada Rabu (2/12/2015).

"Rencananya Bapak akan dimakamkan di Taman Makan Pahlawan di Sasana Giriloyo, Kota Magelang," ujar Mahodara yang tampak tegar itu.

Mayor Inf Jhon De Fretes adalah sarjana teologi yang bertugas sebagai pendeta di Papua sejak 2014.

Pria asal Ambon itu meninggalkan seorang istri dan dua orang putra.

Sebelum penembakan terjadi, Jhon dan beberapa anggota TNI lainnya hendak melaksanakan pemantauan di kawasan Mamberamo untuk membantu masyarakat setempat.

Jhon berstatus perwira penghubung untuk sebuah kabupaten yang tidak memiliki markas Komando Distrik Militer (Kodim).

Dalam perjalan menuju lokasi pemantauan, ia dihadang kelompok orang yang diduga dari OPM.

Anggota OPM itu tiba-tiba melepaskan tembakan ke arah perut Jhon hingga perwiran menengah itu tewas seketika.

Sedangkan dua rekannya berhasil menyelamatkan diri.

Hingga saat ini aparat keamanan masih memburu pelaku penembakan.

Panglima TNI Gatot Nurmantyo langsung menaikkan pangkat Jhon menjadi letnan kolonel anumerta karena gugur dalam tugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com