Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabuk, Anggota Dewan Hajar Warga hingga Babak Belur

Kompas.com - 27/11/2015, 14:29 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Dalam kondisi mabuk, Jimmy Sitanala, anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah, menghajar warga bernama Steven Tapilaha hingga babak belur di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Jumat (27/11/2015) sekitar pukul 01.30 WIT.

Akibat penganiayaan itu, korban menderita memar dan luka di pipi kanannya. Kepala bagian kanan korban juga mengalami luka robek sehingga harus dijahit empat jahitan.

Korban lalu mendatangi Kantor Polres Pulau Ambon, Jumat siang, untuk mengadukan politisi PDI-P itu untuk diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

"Saya tak terima dengan perlakuannya, makanya saya lapor ke polisi. Jangan karena anggota DPRD lalu seenaknya bertindak brutal," kata korban di ruang SPKT Polres Pulau Ambon setelah melapor.

Dia menjelaskan, peristiwa yang menimpanya itu bermula saat pelaku dan sejumlah rekannya yang sudah dipengaruhi minuman keras melintas dengan mobil dinas milik pelaku di Suli.

Saat itu, mobil yang ditumpanginya berhenti dan korban menyapa pelaku.

"Saat itu, kami lalu ngobrol sebentar karena kami sekampung jadi saling berkenalan. Namun, ada suara dari dalam mobil mengatakan tidak usah ngomong sama 'monyet-monyet' itu. Saya lalu bilang siapa yang 'monyet', jadi mereka tersinggung," ungkapnya.

Saat itu, lanjut korban, sejumlah rekan pelaku langsung marah dan hendak menghajarnya, tetapi pada akhirnya pelaku yang semula tenang-tenang saja justru menghajar korban hingga babak belur.

"Mungkin karena dia malu sama teman-temannya itu, dia lalu menghajar saya berulang kali dan setelah itu mendorong saya hingga terjatuh. Saat itu, saya mencium jelas bau alkohol dari mulut Jimmy dan rekan-rekannya," ujar Steven.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Pulau Ambon Iptu Meity Jacobus membenarkan peristiwa tersebut. Namun, hingga kini, pihaknya belum bisa meminta keterangan dari pelaku.

"Ada kasus itu memang sudah dilaporkan, tetapi masih diselidiki. Pelakunya juga belum dimintai keterangan," katanya.

Terkait peristiwa itu, Jimmy belum berhasil dihubungi saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya. Pesan pendek yang dikirim juga tidak dibalas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com