"Harusnya ikut demo, tetapi Go-Jek di Bandung tidak sekompak di Jakarta," ujar seorang pengemudi Go-Jek Bandung bernama Didin kepada Kompas.com.
Didin mengaku mendapatkan informasi terkait rencana demo pengemudi Go-Jek, Senin (2/11/2015) kemarin. Namun, karena pengemudi Go-Jek Bandung ada yang setuju dan ada yang tidak, Didin memilih tetap beroperasi.
Ia juga mengaku bahwa pendapatannya sebagai pengemudi Go-Jek masih menjanjikan. "Pendapatan saya masih lumayan kok," ungkap Didin.
Menurut dia, hal yang perlu menjadi perhatian saat ini adalah keamanan para pengemudi Go-Jek Bandung. Sejak terjadi insiden pemukulan beberapa waktu lalu, tidak ada pengemudi yang mengenakan atribut Go-Jek. Mereka tidak mengenakan seragam Go-Jek dan menyimpan helm untuk penumpangnya di tas.
Saat Kompas.com memesan Go-Jek dari Cileunyi-Buahbatu, pengemudi Go-Jek menolak untuk berhenti di pangkalan ojek daerah Cileunyi. Ia menawarkan di tempat yang netral atau agak jauh dari pangkalan.
Tarif yang diberlakukan Go-Jek di Bandung saat ini mengikuti tarif normal. Jika tarif promo Rp 10.000 untuk tujuan mana pun, kini tarif Go-Jek dari Cileunyi ke Buahbatu menjadi Rp 15.000.
Pengemudi Go-Jek lainnya, yakni Robby, mengaku menjadi pengemudi Go-Jek sebagai pekerjaan sampingan. Alasan itulah yang menjadikan Robby tidak mengandalkan penghasilannya sebagai pengemudi Go-Jek. Walaupun memang, menjadi pengemudi Go-Jek bisa menambah penghasilannya.
"Kalau pengemudi tentunya tidak ingin kesejahteraan yang diperoleh selama ini berkurang," tuturnya.
Sementara itu, seorang pengguna Go-Jek bernama Ica berharap pengemudi Go-Jek di Bandung tidak melakukan aksi mogok. Sebab, dengan mobilitasnya yang cukup tinggi, Ica merasa terbantu dengan Go-Jek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.