Polisi Sita Puluhan Senjata Tajam Pascabentrokan Antar Pemuda di Magelang

Senjata berupa parang, celurit, sabit, tongkat itu sebelumnya tambak dibawa oleh sebagian besar warga yang terlibat. Kebanyakan mereka adalah pemuda.

Hingga Jumat (30/10/2015) dini hari suasana sekitar dua kampung yang letaknya tidak berjauhan itu masih mencekam.

Ratusan personil polisi dan TNI masih berjaga-jaga di lokasi. Warga kampung dan sekitarnya memilih untuk menutup pintu rumah serta toko-toko mereka.

Meski tidak berlangsung lama, bentrokan sempat pecah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bentrokan itu. Polisi mengeluarkan tembakan peringatan beberapa kali. Dan gas air mata untuk membubarkan massa.

Polisi dan TNI yang baru saja melakukan pengamanan jalannya kampanye debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Gedung Kyai Spanjang juga ditarik menuju lokasi bentrokan.

Arus lalu lintas di sekitar kampung itu sempat ditutup dan dialihkan ke jalur lainnya yang lebih kondusif.

"Warga kedua kampung itu masih saling curiga kampungnya akan diserang, sehingga mereka siap-siap," kata AKP Herie Purwanto, Kepala Satuan Reskrim Polres Magelang Kota.

Herir mengaku, polisi akan terus melakukan pengawasan sampai kondisi kedua kampung yang terletak di kaki Gunung Tidar itu benar-benar pulih.

Sebelumnya Polres Magelang Kota juga sudah melakukan upaya mediasi antara warga, namun belum membuahkan hasil. "Kami imbau agar warga tidak gampang terprovokasi," ucap Herie.

Bentrokan Kamis malam ini merupakan aksi susulan yang sebelumnya juga terjadi di sekitar Kampung Paten Jurang pada Rabu (28/10/2015) malam kemarin.

Aksi ini merupakan buntut dari sebuah insiden kecil di salah satu tempat hiburan di Kabupaten Magelang yang melibatkan seorang pemuda yang diduga warga kampung Paten Jurang dengan seorang petugas keamanan yang diduga berasal dari kampung Karanggading.

Baca: Ratusan Pemuda di Magelang Terlibat Bentrok