Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pesan Ridwan Kamil untuk "Bobotoh"

Kompas.com - 14/10/2015, 19:51 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menggelar pertemuan bersama manajemen Persib Bandung dan ratusan suporter Persib Bandung alias bobotoh di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (14/10/2015).

Rapat tersebut membahas teknis keberangkatan para bobotoh jika laga final Piala Presiden 2015 jadi digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta. Berdasarkan pantauan Kompas.com, ratusan bobotoh yang datang riuh memadati ruang rapat.

Para bobotoh meminta agar keberangkatan mereka ke SUGBK mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian untuk mengurangi gesekan dengan pendukung Persija Jakarta (Jak Mania). Ridwan Kamil meminta agar para bobotoh tertib saat berada di dalam maupun di luar stadion. Dia pun berharap agar laga final itu bisa berjalan kondusif.

"Kita buktikan bahwa sepak bola di Indonesia itu perayaan pesta rakyat, merayakan sportivitas, bukan ketegangan, bukan ketakutan, melainkan merayakan kompetisi, yang menang dihormati, yang kalah tidak harus gimana-gimana," kata pria yang akrab disapa Emil tersebut.

Menurut dia, budaya suporter sepak bola di Indonesia mesti segera diubah. Dia menilai, sepak bola jangan selalu dijadikan wadah bentrokan para suporter seperti yang kerap terjadi antara bobotoh dan Jak Mania. "Jangan sampai anak cucu kita belajar sepak bola di Indonesia selalu menegangkan, selalu takut ada yang mati. Saya kira harus diubah di zaman ini," kata Emil.

Dia pun mengimbau agar para bobotoh tidak melakukan provokasi di dalam maupun di luar stadion. "Tadi sudah saya imbau sama Manajer Persib, Pak Umuh, dan bobotoh dimulai dari niat dulu. Tidak boleh ada niat sedikit pun untuk macam-macam, provokasi, sehingga dari bobotoh akan terjaga," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com