Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Anjlok, Petani di Magelang Bakar Cabai Hasil Panen

Kompas.com - 12/10/2015, 15:16 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Puluhan petani cabai di Desa Polengan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ramai-ramai membuang hasil panennya. Mereka juga mencabut tanaman cabainya yang baru tumbuh, lalu membakarnya.

Aksi petani dari desa yang terletak di lereng Gunung Merapi itu digelar sebagai bentuk kekecewaan terkait harga cabai yang turun tajam belakangan ini. "Sebulan terakhir, harga jual cabai anjlok. Kami rugi besar," kata salah seorang petani, Nur Waluyo, di sela-sela aksi, Senin (12/10/2015).

Waluyo mengungkapkan, sebulan lalu, harga cabai masih sekitar Rp 50.000 per kilogram, tetapi belakangan harga cabai menurun tajam dan kini hanya dihargai Rp 5.000 per kilogramnya. Penurunan harga yang drastis itu tidak sebanding dengan mahalnya harga pupuk, obat-obatan, dan biaya perawatan lainnya.

Petani pun harus menanggung rugi hingga belasan juta rupiah. Ia menyebutkan, biaya perawatan untuk satu batang pohon bisa mencapai Rp 7.500. Sementara itu, untuk mendapatkan satu kilogram cabai, petani harus memetik dua pohon. Menurut dia, modal petani bisa baru kembali jika harga cabai berkisar antara Rp 15.000- Rp 20.000 per kilogram.

Hal senada dialami pedagang cabai, Kholil. Ia juga mengaku mengalami kerugian yang sangat besar akibat anjloknya harga cabai sebulan terakhir. Ia telah membeli cabai dengan harga tinggi, tetapi tiba-tiba harga merosot tajam. Ia berharap pemerintah mau mendengar apa yang dirasakan petani saat ini.

"Apa artinya pemerintah menggembar-gemborkan agar bisa swasembada pangan jika hasilnya seperti ini? Kasihan para petani jika harus terus merugi," ujar Kholil. (K11-11)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com