Aksi bakar tembakau tersebut, sebagai bentuk protes petani atas anjloknya harga tembakau di pasaran. “Pak tolong kami, tembakau kami dibeli dengan harga murah oleh gudang, mereka beralasan katanya gara-gara kena debu gunung raung, padahal kualitas tembakau bagus,” teriak salah satu petani.
Petani tembakau lainnya, Hendro Handoko, mengatakan, sampai hari ini tidak semua gudang melakukan pembelian tembakau.
Sementara, tembakau sudah dipanen dan saat ini menumpuk di rumah petani. “Gudang yang buka hanya sedikit, sementara harganya sangat jauh dari harapan para petani. Modal yang kita keluarkan sangat besar,” kata dia.
Untuk itu, petani meminta kepada pemerintah dan DPRD Jember untuk memberikan jaminan pasar kepada para petani tembakau, dalam bentuk kepastian pembelian. “Kalau gudang tidak mau beli hasil panen tembakau kami, kami mendesak agar izinnya dicabut dan tidak diperpanjang,” ujar Hendro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.