Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Warga Inggris Jelajah TNKS Kumpulkan Dana untuk Selamatkan Harimau Sumatera

Kompas.com - 10/10/2015, 12:56 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Sebanyak 8 warga asal Inggris menjelajahi hutan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Provinsi Bengkulu, dalam rangkaian pengumpulan dana bagi penyelamatan wilayah itu dan harimau sumatera. Delapan turis tersebut merupakan pengelola kebun binatang di Inggris, melakukan penjelajahan sejak 30 September hingga 8 Oktober 2015, dengan jarak tempuh hutan sekitar 80 kilometer.

"Misi ini dilakukan dalam upaya kami mengumpulkan dana untuk menyelamatkan populasi harimau sumatera dan TNKS. Dengan menjelajah TNKS, kami tahu bagaimana sesungguhnya kehidupan harimau sumatera yang selalu terancam punah oleh kondisi hutan yang rusak akibat illegal logging, perambahan dan pemburu harimau itu sendiri," kata Rebbeca Willers dari Shepreth Wildlife Park, Cambrigde, kepada kompas.com, Jumat (9/10/2015).

Selain Rebbeca Willers, turis lainnya yang mengeliling TNKS antara lain Sarah Forsyth dari kebun binatang Colchester, Hayley Poter dari Woburn Safari Park, Cheryl Midgeley dari Linton Zoo, Lyn Whitnal, Olivia Walter dari Wildlife Pets International, Charlotte Corney dari kebun binatang Isle of Wight dan Clive Barwick dari Colchester.

Rebecca mengatakan, hasil perjalanan mereka akan dijadikan film dokumenter, foto slide, lembar advertising dan banyak lainnya untuk pengunjung kebun binatang mereka.

"Dalam satu tahun, kebun binatang kami dikunjungi oleh 2 juta orang, mereka akan kami ajak untuk menyumbang. Selain itu, uang tiket masuk mereka akan kami sisihkan guna penyelamatan harimau sumatera dan TNKS," kata Rebbeca.

Rekan Rebbeca, Lynn Whitnall dari Paradise Wildlife Park mengatakan hal serupa. Ia menjelaskan, kebun binatang keluarga yang ia kelola hanya seluas 15 hektar dan mampu mengembangbiakkan harimau sumatera. ia juga menyayangkan masih ada oknum yang tak peduli pada kondisi harimau sumatera.

"Kami menemukan banyak sekali jerat harimau sepanjang perjalanan di TNKS, dan itu kami hancurkan. Kami juga menemukan masyarakat yang melakukan illegal loging, mereka lari saat melihat kami, lalu mesin gergajinya kami ambil dan diserahkan ke polisi hutan," cerita Lynn.

Para pecinta satwa itu mengatakan, sumbangan para donatur nantinya akan mereka berikan kepada Flora Fauna Internasional Perwakilan Indonesia (FFI), untuk selanjutnya didistribusikan untuk program Pelestarian Harimau Sumatera (PHS) bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Landscape TNKS.

Jerat harimau

Perjalanan memakan waktu sepekan mengelilingi TNKS menurut mereka cukup menguras emosional, apalagi saat mereka menemukan banyak jerat harimau sumatera di tengah hutan. Mereka tak dapat membayangkan bagaimana kondisi harimau yang terluka akibat terkena jerat.

"Kami menangis melihat jerat banyak ditemukan di TNKS," kata Hayley Potter.

Sementara itu, Komandan Kantor TNKS Resor Bengkulu Utara dan Mukomuko, Nurmahmudi, menyebutkan program tersebut melibatkan Polhut melalui unit patroli di bawah komando TNKS.

"Kami berharap dengan kegiatan tersebut dapat membantu kami mengamankan wilayah TNKS yang cukup luas ini. Selama ini, meski personel terbatas kami telah membuat program pengamanan kawasan TNKS dengan melibatkan masyarakat sekitar kawasan hutan," jelas Nurmahmudi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com