Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Miki Tinggalkan Anak dan Suami demi Padamkan Kebakaran Hutan

Kompas.com - 26/09/2015, 13:36 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Tak hanya kaum pria yang bisa menjadi anggota satuan pemadam kebakaran, perempuan juga bisa. Miki Stevania, salah satunya.

Perempuan berusia 28 tahun ini sudah menjadi anggota Manggala Agni, satuan yang berada langsung di bawah naungan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, sejak 2011.

Sinar mentari redup terpendar kabut asap siang itu mengiringi perjalanan menuju Desa Telok Ampening, Kecamatan Kubu Raya, Kalbar.

Perjalanan darat selama 4 jam ditambah penyeberangan menyusuri Sungai Kapuas menggunakan perahu bermesin selama setengah jam untuk menuju desa tersebut. Daerah itu merupakan salah satu lokasi kebakaran hutan dan lahan yang menjadi medan operasi Manggala Agni Daops Singkawang lebih dari seminggu terakhir ini.

"Sudah satu minggu lebih kami di sini sejak Jumat (18/9/2015) yang lalu. Begitu datang api sudah membesar, bersama kawan-kawan langsung bekerja padamkan api supaya tidak meluas ke pemukiman warga. Sempat ditarik kembali ke Pontianak hari Senin (21/9/2015) kemarin karena api sudah mulai bisa dikendalikan, tapi ndak sampai 24 jam dikirim balik lagi ke sini," kata Miki di sela istirahat siang saat ditemui di lokasi kebakaran, Jumat (24/9/2015).

Miki bersama 27 orang anggota Manggala Agni Daops Singkawang lainnya saat itu terlihat sedang beristirahat. Selain mereka, 25 anggota polisi dari Polres Mempawah juga tampak sedang beristirahat sembari menyantap makan siang.

Meski wajah terlihat lelah, pakaian yang dikenakan kotor, dan aroma keringat yang tak sedap, tampak keceriaan dan senda gurau disela istirahat siang itu. Satu jam istirahat, mereka pun melanjutkan kembali pekerjaan, memadamkan sisa-sisa kepulan asap dari lahan gambut yang terbakar.

"Ya namanya sudah tugas, dari awal kita sudah tau resikonya, dan sudah siap menerima perintah tugas di mana pun ditempatkan. Kalau sedang bertugas, anak dan suami jadi nomor dua, tugas yang utama," ungkap Miki.

Miki memiliki seorang anak laki-laki berusia 2 tahun. Jika bertugas ke lapangan seperti ini, Miki menitipkan anaknya kepada orangtua di rumah. Suaminya sehari-hari bekerja sebagai supir. Mereka tinggal di Desa Bagak Sahwa, Kecamatan Singkawang Timur, Kota Singkawang, Kalbar.

"Kalau rindu sama anak, saya telepon kalau di lokasi ada sinyal" katanya.

Sebagai satu-satunya perempuan yang saat itu berada di lokasi kebakaran, Miki berbagi tugas dengan rekan lainnya. Sesekali Miki bertugas di bagian konsumsi, selebihnya membawa selang air dan turut berjibaku menyemprot kobaran api.

Tanpa jaminan kesehatan

Meski bekerja dengan status kontrak di bawah naungan lembaga negara, Miki dan rekan Manggala Agni tak mendapat jaminan kesehatan. Padahal, selama bekerja memadamkan api selalu berhadapan dengan debu dan asap.

Salah satu Ketua Regu Manggala Agni Daops Singkawang yang di BKO kan di Desa Ampening, Adrianus Apen berharap adanya perhatian khusus dari pemerintah. Selain peningkatan kesejahteraan, kata Apen, mereka juga berharap adanya jaminan kesehatan.

"Bayangkan saja kalau kita bekerja di lapangan berminggu-minggu seperti ini, tidak ada jaminan kesehatan. BPJS juga tidak ada" kata Apen.

Meski demikian, sejauh ini, menurut Apen, belum ada masalah gangguan kesehatan. Namun dirinya tetap berharap adanya perhatian dari pemerintah terkait kesejahteraan bagi anggota Manggala Agni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com