Presiden Jokowi Kembali Tengok Korban Erupsi Gunung Sinabung

MEDAN, KOMPAS.com - Pada, Kamis (24/9/2015), Presiden Joko Widodo dijadwalkan kembali mengunjungi para pengungsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Kunjungan itu terkait Keppres Nomor 21 Tahun 2015 tentang Satgas Percepatan Relokasi Korban Terdampak Bencana Erupsi Gunung Sinabung yang sudah ditandatangani presiden pada Selasa (21/9/2015) .

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho yang dihubungi lewat telepon membenarkan rencana kedatangan Presiden Jokowi. Menurutnya, sesuai perintah Presiden Jokowi saat kunjungan ke Sinabung pada akhir Oktober 2014 bahwa masalah relokasi pengungsi harus segera dituntaskan.

"Rencananya Presiden akan berkunjung ke Siosar pada 24 sampai 25 September nanti untuk melihat langsung dan berdialog dengan masyarakat. Pengungsi kita tangani dengan baik. Saat ini masih ada 2.615 KK atau 9.538 jiwa yang mengungsi karena status Gunung Sinabung masih awas," kata Sutopo, Rabu (23/9/215). 

Sutopo melanjutkan, berdasarkan rekomendasi PVMBG maka sebanyak 2.053 KK atau 6.179 jiwa dari tujuh desa harus direlokasi karena ketujuh desa tersebut berada Kawasan Rawan Bencana III.

Untuk prioritas pertama sebanyak 370 KK atau 1.212 jiwa warga Desa Bekerah, Simacem dan Sukameriah akan direlokasi di kawasan Siosar, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. Saat ini 370 unit hunian sudah berdiri dan sudah diserahkan kepada warga.

Namun yang baru 21 KK yang menhuni tempat baru itu karena lahan pertanian belum tersedia di lokasi baru tersebut. "Lahan seluas 185 hektar hutan pinus untuk lahan pertanian pengungsi belum selesai ditebang. Baru 120 hektar, diharapkan selesai November 2015 nanti. Lahan ini juga masih perlu dimatangkan dan tunggul pohon harus dicabut. Ini perlu waktu lama, maka diperpanjang bantuan sewa lahan pertanian dan rumah selama setahun," papar Sutopo.

Sutopo melanjutkan sejak September 2013 hingga saat ini, BNPB telah membantu Pemda Karo sebesar Rp 171,8 miliar untuk penanganan pengungsi Gunung Sinabung. Kawasan relokasi pengungsi di Siosar dengan luas lahan 458 hektar itu berjarak 17 kilometer dari Kota Kabanjahe.

Untuk tahun pertama, ditargetkan 370 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 103 KK warga Desa Bekerah, 136 KK warga Desa Sukameriah, dan 131 KK warga Desa Simacem, yang akan menempati. Di sana dibangun rumah sederhana dengan fasilitas satu kamar tidur, satu ruang utama, dan kamar mandi lengkap dengan listrik, air bersih, dan jalan raya.