Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Diculik Saat Dititipkan, Orangtua Lapor Polisi

Kompas.com - 25/08/2015, 12:11 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Albertina Tahapari dan Sakeus Banaqui, orangtua dari Mario Tahapary, bayi berusia enam bulan yang menjadi korban penculikan wanita misterius di Ambon, mendatangi kantor Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Selasa (25/8/2015).

Keduanya datang untuk melaporkan secara resmi kasus hilangnya bayi mereka. Mereka berharap polisi dapat segera menangkap pelaku penculikan Mario.

“Kami datang ke sini dengan harapan agar polisi bisa membantu menangkap pelaku penculikan anak kami,” kata Sakeus.

Sebelumnya, pihak keluarga telah melaporkan kejadian penculikan Mario ke Polsek Sirimau pasca-kejadian penculikan itu (baca juga: Dititip Ibu yang Mau ke WC Umum, Bayi Hilang Diculik). Namun, karena tidak adanya unit yang menangani anak, orangtua korban akhirnya melaporkan kasus itu kembali ke kantor Polres Pulau Ambon.

Menurut Sakeus, upaya pencarian sudah dilakukan pihak keluarga sejak Mario hilang pada Kamis pekan lalu. Namun pencarian yang dilakukan itu hingga kini tidak membuahkan hasil apa-apa.

“Kami terus mencari dan bertanya-tanya ke orang-orang yang ada di Pasar Mardika dan juga di lokasi tempat anak kami hilang. Namun, sampai saat ini, kami belum menemukan dia,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Mario Tahapari hilang di Pasar Mardika, lima hari lalu. Bayi yang baru berusia enam bulan itu hilang dibawa oleh seorang wanita misterius saat ibu bayi sedang masuk ke dalam WC umum di lokasi kejadian.

Saat itu, si ibu sempat menitipkan Mario kepada wanita mesterius yang baru dikenalnya itu. Saat diculik, Mario dalam keadaan sakit karena terserang batuk, panas dan demam tinggi. Ibu Mario berharap agar putranya itu dapat dikembalikan.

”Saya berharap anak saya dapat dikembalikan. Kasihan dia sedang sakit,” pinta Albertina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com