Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Saya Imbau Pedagang Ayam Tetaplah Jualan

Kompas.com - 20/08/2015, 14:44 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengimbau para penjual daging ayam agar tetap berjualan. Menurut dia, aksi mogok yang dilakukan pedagang dapat merugikan masyarakat.

"Saya imbau tetap jualan karena ada wacana jika ketahanan pangan terancam sama dengan terorisme juga. Meneror masyarakat bukan (menimbulkan) ketakutan, tapi menghambat keberlangsungan hidup masyarakat dari sektor pangan," kata Ridwan Kamil saat ditemui di SMP 13 Bandung, Jalan Mutiara, Kota Bandung, Kamis (20/8/2015).

Pria yang akrab disapa Emil itu mengungkapkan, kenaikan harga daging ayam disebabkan adanya pihak ketiga non pemerintah yang memonopoli harga Day Old Chick (DOC) atau bibit ayam potong dan harga pakan ayam.

"Saya sudah telepon langsung, asosiasi pedagang ayam. Ternyata (rencana mogok) itu aspirasi, aspirasinya bahwa menuju harga terakhir, harga awal yang terlalu dimonopoli, saat monopoli dilakukan, DOC termasuk pakan terlalu dikontrol minoritas pengusaha. Saat sumber harga awal sudah mulai dimainkan, ujungnya k konsumennya jadi tinggi," ucap Emil.

"Mereka menuntut ada intervensi pemerintah agar harga DOC dan pakan jangan dimonopoli oleh sekelompok pihak ketiga non pemerintah itu yang menyebabkan harga ayam mahal," tambahnya.

Emil mengimbau masyarakat tak khawatir dengan aksi mogok para pedagang daging ayam. Dia memastikan, pasokan daging ayam bagi warga Kota Bandung akan terpenuhi dengan menggelar operasi pasar (baca juga: Pedagang Daging Ayam di Bandung Mulai Mogok).

"Hari ini (himpunan pedagang) rapat dengan Provinsi Jawa Barat. Asal aspirasinya didengar dan ada tindakan, mereka tidak akan mogok. Tapi jika hasil rapat di provinsi hari ini kekeuh mogok, besok kita sudah siap operasi pasar," katanya.

Jika para pedagang tetap mogok, rencananya Pemkot Bandung akan menggelar operasi pasar di tiga lokasi, yakni Pasar Kosambi, Pasar Anyar dan Pasar Sederhana.

"Warga Bandung tidak perlu khawatir, 200.000 potong jumlah konsumsi untuk warga Bandung per hari, akan dikendalikan oleh operasi pasar, jika pertemuan dengan provinsi hari ini tidak membuahkan hasil positif. Tapi jika membuahkan hasil mereka tidak akan mogok, itu janji mereka," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com