Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Daging Ayam di Bandung Mulai Mogok

Kompas.com - 20/08/2015, 11:08 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Para pedagang daging ayam di Kota Bandung mulai melakukan aksi mogok berjualan mulai Kamis (20/8/2015) pukul 12.00 WIB. Aksi mogok dilakukan sebagai bentuk protes lantaran tingginya harga daging ayam.

Berdasarkan pantauan di Pasar Kosambi Kota Bandung, beberapa pedagang mulai membereskan barang dagangannya. Mereka mengaku hanya berjualan sampai pukul 12.00 WIB.

"Saya dagang hanya setengah hari, kan kasihan rumah makan sama warung nasi. Para pemilik warung nasi bilang hari ini (daging) harus ada karena takut tidak bisa jualan," kata Dadang Hermawan (38) salah seorang pedagang.

Menurut Dadang, kenaikan harga ayam kali ini sangat tidak masuk akal. Dari harga normal sekitar Rp 36.000, kini menyentuh harga Rp. 41.000 per kilogram. "Bahkan sekarang naik lagi Rp 1.000. Pendapatan juga menurun, biasanya saat harga normal saya bisa jual 300 ekor tiap hari, sekarang hanya 200 ekor," keluhnya.

Dadang mengaku setuju dengan aksi mogok tersebut. Dia berharap Pemerintah segera bertindak untuk menekan kembali harga daging ayam. "Saya berharap harga stabil kembali di bawah Rp 30.000, kasihan para pedagang kecil tidak terjangkau kalau harga segitu," tutur dia.

Kenaikan harga daging ayam, menurut Dadang dipicu melambungnya harga ayam potong di level distributor. "Katanya pasokan gak ada di kandang. Ada perselisihan di distributor, siapa yang berani bayar lebih tinggi ya dia yang dapat," ucap Dadang.

Pihak Persatuan Pedagang Warung dan Pasar Tradisional (Pesat) selaku penggagas aksi belum bisa dimintai keterangan perihal aksi mogok tersebut.

Koordinator aksi Pesat, Diediek Drazat mengaku sedang melakukan rapat bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. "Saya sedang rapat di Pemprov, semua ada di sini, nanti saya kabari," kata dia melalui sambungan telepon.

Aksi ini seperti tak memperhitungkan imbauan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandung berharap, para penjual daging ayam di Kota Bandung tidak mogok.

Pria yang akrab disapa Emil itu mengaku bakal memberi fasilitas jika ada keluhan atau pesan yang ingin disampaikan kepada pemerintah daerah atau pusat.

"Saya imbau, kalau bisa, jangan mogok karena yang dirugikan kita semua. Kalau pesan (para pedagang) disampaikan, Pemkot Bandung bisa bantu menyampaikan kepada pemerintah pusat sebagai yang memberi dan mempunyai kewenangan dalam regulasi perdagangan harga bahan pokok," tutur Emil saat ditemui di Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Selasa lalu. (Baca: Ridwan Kamil Janjikan Fasilitas supaya Pedagang Ayam Tak Mogok)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com