Izin yang diurus untuk kegiatan tersebut sudah diproses pihak polda setempat, bahkan Mabes Polri. Dalam mengurus izin, pihak HDCI telah menjelaskan berapa jumlah peserta yang akan ikut dan apa-apa saja yang akan dilakukan nanti di sana.
"Kita laporan dari awal, ke Polda maupun Mabes Polri. Konvoi kami itu untuk upacara bendera di (Candi) Prambanan," tutur Nanan.
Yogyakarta dipilih sebagai tempat pemberhentian terakhir dari kegiatan Indonesian Rally, yang telah melintasi Trans Sumatera, Trans Kalimantan, Trans Nusa Tenggara, dan Trans Sulawesi. Yogyakarta sendiri dijadikan etape terakhir bagi pengendara dari barat maupun timur Indonesia.
"Kumpul di Yogya semua. Selain upacara bendera ala bikers, ada juga bakti sosial dan kegiatan lain dalam rangka mempromosikan tourism lokal ke ranah nasional dan internasional," ujar Nanan.
Sebelumnya diberitakan, seorang pesepeda bernama Elanto Wijoyono tampil dalam sebuah video yang diunggah ke jejaring berbagi video di YouTube. Dalam video tersebut, terlihat Elanto menghadang iring-iringan kendaraan sepeda motor gede atau moge yang tengah melakukan konvoi di simpang empat Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (15/8/2015) sore.
Baca: Ini Video Aksi Pria Bersepeda Hadang Konvoi Harley-Davidson di Sleman
Menurut Elanto, penggunaan voorijder dari polisi yang mengawal sebagai penyalahgunaan wewenang karena yang boleh dikawal voorijder hanya petinggi negara, tamu kenegaraan, ambulans, dan pemadam kebakaran, bukan pihak swasta. Elanto juga menganggap semua jenis konvoi cenderung melanggar peraturan lalu lintas. Dia juga menilai selama ini, polisi masih melakukan pembiaran atas hal tersebut.