Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Elanto Hentikan Konvoi Moge di Yogya

Kompas.com - 16/08/2015, 16:13 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Elanto Wijoyono menghadang iring-iringan kendaraan sepeda motor gede (moge) yang tengah melakukan konvoi, di simpang empat Condongcatur, Depok, Sleman, Sabtu (15/8/2015) sore.

Rekaman dari tindakannya ini kemudian menyebar dan menjadi pembicaraan di media sosial. Banyak orang yang memujinya berani karena memperingatkan para pengguna moge yang melanggar peraturan lalu lintas. Di lain pihak, ia dianggap nekat menghentikan laju konvoi berkecepatan tinggi.

Elanto melakukan aksi tersebut karena menurutnya banyak hal yang tidak beres dalam konvoi klub motor di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu.

"Ada penggunaan voorijder. Saya melihatnya sebagai penyalahgunaan karena setahu saya voorijder hanya boleh digunakan petinggi negara, tamu kenegaraan, ambulans, dan pemadam kebakaran, bukan pihak swasta," ujarnya di sela aksi yang dilakukan bersama dua temannya, kemarin.

Selanjutnya, Elanto mengatakan, konvoi yang ada, apa pun jenisnya, cenderung selalu melanggar peraturan lalu lintas, dan dia selanjutnya menganggap bahwa selama ini polisi masih melakukan pembiaran atas pelanggaran tersebut.

"Bukan hanya pelanggaran (peraturan) lalu lintas, tetapi pembiaran. Itu juga kami kritik," ujarnya.

Hal serupa diungkapkan rekannya yang ikut dalam aksi tersebut, Andika (19). Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut mengatakan, ia sudah mengamati konvoi moge sejak Jumat (14/8/2015). Banyak sekali konvoi klub motor yang menurut dia melanggar peraturan lalu lintas di seputar DIY.

"Saya sudah memperhatikan, dari kemarin sudah meresahkan warga. Ini jalan umum, bukan dibedakan (berdasarkan) cc (mesin). Kita sama-sama bayar pajak, sama-sama punya hak untuk pakai jalan raya, harusnya saling menghormati," ujarnya.

Salah seorang pengguna jalan lain yang ikut dalam aksi spontan tersebut bahkan merasakan sendiri dampak dari adanya konvoi klub motor tersebut. Akibat konvoi yang melanggar lampu lalu lintas tersebut, ia tidak bisa berjalan saat lampu di jalurnya sudah menyala hijau.

"Saya mau anterin teman ke stasiun, hampir terlambat gara-gara jalan saya ditutup, padahal (lampu) sudah hijau," ujarnya.

Namun, tindakan Elanto tersebut dianggap sebagai hal yang nekat oleh polisi. Berdasarkan pernyataan yang dilansir Divisi Humas Polri lewat akun Facebook, konvoi moge tersebut di bawah pengawalan polisi dan sudah sesuai prosedur. (Khaerur Reza)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com