Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Go-Jek Targetkan 10.000 Pengemudi di Bali

Kompas.com - 13/08/2015, 16:38 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

KUTA, KOMPAS.com — Go-Jek menargetkan 10.000 anggota baru di Bali pada tahun 2015 ini. Target ini dilakukan dengan membuka lowongan kerja dan melakukan sosialisasi dengan pengemudi ojek di pangkalan atau pengojek konvensional. Go-Jek membuka cabang di Bali sejak Januari 2015 lalu dinilai prospeknya bagus dan menjanjikan bagi yang ingin menambah penghasilan baik penghasilan utama maupun penghasilan sampingan.

"Kami terus melakukan sosialisasi kepada semua tukang ojek di pangkalan yang ada di seluruh Bali. Kami menegaskan bahwa keberadaan Go-Jek di Bali bukan pesaing. Kami berupaya untuk mengajak ojek di pangkalan untuk bergabung. Responsnya cukup baik. Sebagian sudah mau gabung dengan kami. Ke depannya prospeknya bagus kok," kata Manajer Operasional Go-Jek Bali, Doni Setiawan, Kuta, Badung, Bali, Kamis (13/8/2015).

Salah satu pengojek di pangkalan ojek Jalan Raya Sesetan Denpasar, Wayan Darma, menyampaikan bahwa brosur dan sosialisasi sering diterima dari beberapa karyawan Go-Jek. Dia menanggapi secara positif pengenalan Go-Jek itu.

Wayan Darma yang sudah 10 tahun menjadi pengojek pangkalan mengaku cukup dengan penghasilan sehari sekitar Rp 50.000 hingga Rp 100.000 dari pukul 11.00-18.00 Wita.

"Rezeki sudah ada yang ngatur. Hyang Widi (Tuhan) sudah memberi rezeki masing-masing asal usaha. Saya ngojek di pangkalan saja, umur saya sudah 54 tahun, tidak memenuhi syarat. Kan di Go-Jek umurnya maksimal 50 tahun. Ya, di pangkalan saja, saya juga sudah punya langganan anak sekolah yang setiap hari saya harus antar, dua anak sekolah," kata Wayan Darma.

Sementara itu, para pengemudi ojek di pangkalan ojek di Jalan Imam Bonjol Denpasar mengutarakan hal yang sama. Beberapa pengojek sebelumnya khawatir bahwa lahannya diserobot oleh Go-Jek. Namun, karena karakter masyarakat Bali yang memiliki semangat kerja tinggi dan penuh kekeluargaan, maka mereka akan tetap mengusahakan tidak perlu sampai ada keributan.

"Di Bali sih aman-aman saja. Semasih tidak saling mengganggu ya silakan berbisnis di Bali. Apa saja boleh kok. Tapi, untuk saat ini saya ngojek di sini saja (pangkalan) sambil bantu-bantu istri di warung, ya cukup sehari dapat Rp 50.000, lumayan," kata Made Redika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com