"Untuk memaksimalkan pencarian, kita tutup jalur pendakian untuk masyarakat umum. Tim SAR menyisir di beberapa jalur yang sudah ditentukan," kata Yuhan, petugas Humas Basarnas Surakarta, saat dihubungi, Rabu (29/7/2015).
Dua dari tujuh pendaki yang hilang kontak di Gunung Lawu sejak Sabtu (25/7/2015) lalu masih berumur 9 dan 11 tahun. Ketujuh pendaki tersebut sebagian besar adalah warga Solo (Baca juga: Mendaki, Lima Remaja dan Dua Anak Hilang Kontak di Gunung Lawu)
Para orangtua dan kerabat para pendaki yang hilang kontak tersebut berdatangan ke Posko Cemorokandang. Tim SAR gabungan pun mengerahkan lebih kurang 100 relawan yang dibagi dalam berbagai kelompok. Tim dikerahkan untuk menyisir jalur pendakian Gunung Lawu, terutama jalur yang diduga kuat dipilih oleh tujuh pendaki tersebut.
Tim SAR dari Basarnas dan relawan Anak Gunung Lawu (AGL) juga membuat rencana penyisiran melalui enam jalur pendakian. Jalur tersebut adalah jalur Blumbang, jalur Tambak, jalur Candhi Cetho, jalur Jogorogo, jalur Cemoroseru, dan jalur Cemorokandang.
Seperti diberitakan sebelumnya, tujuh pendaki tersebut yaitu Abdul (9) dan Sasi (11) yang merupakan kakak beradik, Maya Mega Pratiwi (18) yang merupakan mahasiswi Jurusan Teknik Industri UNS, serta Guruh Putra (18), Rizal (18), dan Gabriel (18).
Hingga saat ini, pencarian masih dilakukan oleh tim SAR. Adapun cuaca buruk di sekitar puncak Gunung Lawu menjadi kendala selama proses penyisiran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.