Di makam para raja tersebut, Busyro-Fauzi bersama pengurus partai pengusung dan puluhan pendukungnya, menggelar doa bersama. Doa bersama belangsung kurang lebih 30 menit.
Busyro menjelaskan bahwa kegiatan itu merupakan napak tilas kepemimpinan yang ada di Sumenep sebelum dirinya menjadi Bupati. Sebab, keberadaan para raja dan Bupati sebelumnya, memiliki peran penting dalam membangun Sumenep di masa kerajaan dulu dan sampai saat ini. Di kompleks pemakaman para raja tersebut, terdapat 35 makam raja dan 15 Bupati Sumenep disemayamkan.
Busyro berpendapat, nyekar ke makam para raja tersebut juga memberikan ketenangan jiwa untuk menjalani proses Pilkada Bupati yang akan berlangsung pada 9 Desember 2015 mendatang.
“Saya tidak mau mendahului takdir soal kemenangan. Namun berdasarkan prediksi dan hasil survey, kemenangan saya mencapai 70 persen lebih,” terangnya.
Busyro sendiri, saat ini masih menjabat sebagai Bupati Sumenep. Dia mencalonkan kembali karena memiliki misi untuk menuntaskan pembangunan yang tersisa di masa kepemimpinannya.
“Pembangunan infrastruktur menjadi agenda utama saja jika terpilih kembali untuk kedua kalinya. Sebab sebelumnya pembangunan yang saya lakukan mulai dari reformasi birokrasi, peningkatan pelayanan publik serta pembangunan infrastruktur,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.