Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Mudah-mudahan Kami Diberi Kekuatan...”

Kompas.com - 21/07/2015, 17:44 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com – Dengan senyuman, Aisyah (30) menyapa pembeli. Dengan cekatan pula, dia menimbang lalu memasukkan sayur yang dibeli pelanggannya ke dalam kantong keresek hitam.

Sekilas, tidak ada perbedaan dengan hari-hari biasanya. Aisyah tetap berjualan sayuran di Pasar Induk Gedebage. Hanya bedanya, saat ini, dia berjualan di atas meja kayu, di depan kiosnya yang hangus terbakar, Senin (20/7/2015) dini hari.

Tak ada atap, kursi, atau karpet untuk duduk. Atap tempat jualan Aisyah kini hanya menggunakan terpal seadanya dengan tempat duduk memanfaatkan sisa puing-puing bangunan kiosnya.

“Saya harus berjualan, karena dapur harus ngebul,” ujar Aisyah di Pasar Induk Gedebage Bandung, Selasa (21/7/2015).

Aisyah menjelaskan, peristiwa kebakaran merupakan pukulan besar bagi dirinya dan keluarganya. Sebagai pedagang kecil, ia tidak memiliki modal yang besar. Malam sebelum kejadian kebakaran, dia membelanjakan seluruh modal dan sebagian simpanannya.

“Malam Senin sekitar jam 22.00, saya belanjain semua uang, karena rencananya besoknya mau dagang. Saya belanja bonteng (timun), wortel, dan lainnya. Ternyata jam 2 (dini hari), terjadi kebakaran. Seluruh dagangan saya habis,” ungkap Aisyah yang enggan menyebutkan jumlah kerugiannya.

Namun, dia tidak ingin menyerah. Dia pun berupaya bangkit dengan menguras seluruh tabungannya untuk membeli sayuran dan kembali berjualan. Namun, karena kios darurat untuk pengganti sementara belum ada, ia bersama pedagang lainnya berinisiatif berjualan di depan kios masing-masing.

“Mudah-mudahan kami diberi kekuatan. Karena kerugian yang kami tanggung tidak sedikit,” imbuhnya.

Sekitar satu meter dari tempat Aisyah berjualan, terdapat meja dadakan lainnya. Sang pemilik meja, Iyus menjelaskan, kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai Rp1 miliar. Karena saat kebakaran, dua kios miliknya yakni kios beras dan kelontongan dalam kondisi penuh barang.

“Saya rugi besar, nyampe Rp 1 miliar mah dari dua kios. Kalau bicara sedih mah, tentu saya sedih. Nyesek juga, tapi ya harus diterima. Harus ikhlas,” imbuhnya.

Warga Cibiru Bandung ini mengungkapkan, sebagian pedagang memilih untuk tidak berjualan dan menunggu kios darurat yang dijanjikan pemerintah dalam sepekan ini. Namun ia memilih jalan lain, dengan tetap berjualan.

“Gimana atuh, kita harus makan. Anak harus sekolah. Apalagi yang gede sekarang udah SMA,” ujar ayah dari dua orang anak tersebut menjelaskan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sekitar sepuluh pedagang menjajakan dagangannya di atas meja. Ada pula yang membersihkan kios mereka dan memilah barang yang mungkin bisa kembali dimanfaatkan. Sementara itu, petugas kebersihan terlihat membersihkan puing-puing yang jatuh ke jalanan.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran yang diduga karena korsleting listrik telah menghanguskan 96 kios di Pasar Induk Gedebage. Agar pedagang masih bisa berjualan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pun berjanji akan merelokasi pedagang, maksimal dalam tujuh hari ke lokasi yang berdekatan dengan tempat sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com