Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Tedjo: Polri Cari Dalang dan Para Pelaku Kerusuhan di Tolikara

Kompas.com - 20/07/2015, 15:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, hingga kini aparat kepolisian masih mencari dalang dari kerusuhan berbau SARA di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua.

Menurut Tedjo, kerusuhan hingga mengakibatkan terbakarnya mushala itu tidak mungkin serta-merta terjadi apabila tidak ada pemicu tindakan masyarakat setempat.

"Polri akan melakukan penegakan hukum terhadap para pelaku dan auktor intelektualis di balik insiden di Karubaga, Tolikara," ujar Tedjo saat dijumpai di kantornya di Jakarta, Senin (20/7/2015).

Mantan Kepala Staf Angkatan Laut itu tidak mau berkomentar banyak mengenai kemungkinan adanya pihak lain yang menunggangi kerusuhan tersebut. Dia juga belum bisa mengonfirmasi adanya pihak luar yang ada dalam insiden itu. (Baca: Menag Tegaskan Tidak Ada Perda Diskriminasi di Tolikara)

Tedjo hanya menjelaskan, kerusuhan tersebut tidak mungkin terjadi begitu saja. Pasalnya, selama ini masyarakat setempat diketahui hidup rukun, meski memiliki keyakinan yang berbeda-beda.

"Enggak mungkin orang itu langsung, kayak demo saja kan ada korlapnya juga. Nggak mungkin enggak ada apa-apa kemudian langsung besar," ucap dia.

Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti sebelumnya mengungkapkan, kerusuhan yang pecah di Karubaga sengaja dipersiapkan oleh auktor intelektualis. (Baca: Kapolri: Ada yang "Setting" Kerusuhan di Tolikara)

"Kerusuhan itu ada yang men-setting. Namun, kami belum bisa memastikan adanya pihak asing dalam kejadian itu. Ada beberapa orang luar dari wilayah itu terlibat dalam kerusuhan. Auktor intelektualisnya masih kamicari," kata Badrodin.

Badrodin mengatakan, Polri juga belum menetapkan tersangka dalam kasus itu, tetapi pihaknya telah memeriksa 21 saksi.

"Termasuk dua pendeta, kami akan periksa. Sampai sekarang belum ada yang ditetapkan tersangka, dan kami sudah periksa 21 saksi," ujar Badrodin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com