Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI: Penimbun Bahan Pokok Dilaknat Allah

Kompas.com - 05/06/2015, 16:32 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Di depan ratusan ulama se-Jawa Barat, Ketua MUI Jabar Rahmat Safei mengatakan, inflasi atau kenaikan harga barang terjadi karena ada gangguan di sektor produksi, distribusi atau konsumsi. Namun, inflasi juga bisa terjadi akibat ulah pedagang yang menimbun barang. Akibatnya, harga barang naik karena stok barang terkesan hilang dari pasaran.

"Inflasi bisa terjadi akibat permainan pedagang yang mengambil kesempatan dengan menimbun barang supaya harga naik. Pedagang yang nimbun bahan pokok akan kena laknat," ujar Rahmat dalam silaturahim ulama se-Jawa Barat di gedung Pusdai Jabar, Jumat (5/6/2015).

Menurut Rahmat, pedagang mesti punya etika bisnis yang baik dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi syariah. Pedagang diperbolehkan mengambil keuntungan asal dengan wajar. Sebab, pedagang yang berperilaku baik akan mendapatkan limpahan rezeki dan barokah. Pedagang mesti punya tujuan untuk memakmurkan umat dan bukan untuk menguasai dengan cara menimbun yang ujungnya hanya menimbulkan keserakahan.

"Pedagang bahan pokok tidak boleh mengambil keuntungan banyak karena ini kepentingan umum," ucapnya.

Selain karena perilaku pedagang, inflasi juga muncul akibat ulah konsumen. Saat Ramadhan, masyarakat terbiasa belanja dalam jumlah banyak. Bahkan tidak sedikit yang berlomba berburu pakaian, daging, dan keperluan Ramadhan dan Lebaran lainnya di awal Ramadhan, dengan alasan harga barang khawatir naik. Karena itu, ulama mesti memberikan pencerahan kepada umat agar tidak terjadi inflasi saat Ramadhan. Masyarakat harus belanja secara wajar dan memperbanyak sedekah serta zakat.

"Seperti di Malaysia, Ramadhan di sana tidak terjadi inflasi," ungkapnya.

Bank Indonesia melansir, inflasi di Jabar pada triwulan II-2015 diperkirakan meningkat di kisaran 6-6,5 persen (yoy) dengan tekanan utama pada kelompok administrative price dan volatile foods, terutama saat Ramadhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com