Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Perbatasan Serahkan 12 Pucuk Senjata Api ke Satgas Pamtas.

Kompas.com - 03/06/2015, 02:24 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Warga perbatasan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menyerahkan 12 pucuk senjata api milik mereka kepada Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif Linud 433/JS Kostrad yang di bawah Koops Rem 091/ASN Dam VI/MLW. Senjata tersebut milik warga yang selama ini disembunyikan di kebun maupun ditanam di dalam tanah.

Komandan Satgas Pamtas Yonif Linud 433/ Julu Siri, Letkol Inf Agustatius Sitepu mengatakan, penyerahan senjata api tersebut dilakukan setelah Pamtas melakukan pendekatan kepada warga.

”Pada awalnya kita mendengar banyak senjata jenis penabur di masyarakat. Beberapa kali kita lakukan sweeping tapi hasilnya nihil. Akhirnya kita melakukan pendekatan orang perorang , dengan kesadaran mereka menyerahkan sendiri. Semuanya 12 pucuk, terdiri dari senapan penabur 8 pucuk dan laras pendek 4 pucuk,” ujar Agustatius Sitepu, Selasa (02/06/2015).

Warga mengaku memiliki senapan laras panjang tersebut untuk keperluan berburu dan menjaga kebun. Untuk mendapatkan satu senapan, warga mengaku membeli dengan harga Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Sebanyak 12 senjata api tersebut dipastikan masih berfungsi dengan baik.

“Ini biasa digunakan untuk berburu, yang kedua jaga diri. Ini yang sangat rawan, jadi biasanya kalau terjadi konflik keluarga atau konflik lain, biasanya mereka akan membawa senjata tersebut," tutur Agustatius Sitepu.

Selain senapan, Satgas Pamtas juga mengamankan amunisi kaliber 12,70 buck shit sebanyak 31 butir, amunisi kaliber 5,56 mm sebanyak 5 butir dan bom rakitan sebanyak 7 buah. Puluhan senjata tersebut nantinya akan diserahterimakan ke Kolap Ops Korem 091 Aji Suryanata Kusuma untuk dimusnahkan.

“Amunisi penabur ini juga sangat rawan karena sekali ditembakkan 8 butir. Kemungkinan mengenai sasaran sangat efektif. Ini termasuk barang ilegal karena diselundupkan dari Malaysia.” ujar Agustatius.

Belasan senjata rakitan tersebut dipastikan merupakan buatan dari Indonesia. Satgas Pamtas menyerahkan kepada kepolisian untuk menelusuri asal usul belasan senjata api hingga berada di wilayah perbatasan.

“Senjata ini rakitan Indonesia. Ini nanti tugas kepolisian untuk memastikan di mana pabriknya. Rata rata masyarakat membeli. Karena mereka menyerahkan karena kesadaran kita tidak bsia mengekspos mereka,” kata Agustatius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com