Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolda: Kebakaran Mapolres Kota Bima Tak Terkait Penyerangan

Kompas.com - 30/05/2015, 19:57 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di Markas Kepolisian Resort Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) sekitar pukul 14.00 Wita, Sabtu (30/5/2015). Kebakaran terjadi, sehari setelah aksi penyerangan dan pengerusakan oleh puluhan oknum anggota Brimob di Kantor Satuan Lalu Lintas dan Polres Kota Bima.

Wakapolda NTB Kombespol Bambang Rudi Pratiknyo menegaskan bahwa kebarakan yang terjadi di Mapolres Kota Bima tidak berkaitan dengan kasus penyerangan Mapolres Kota Bima oleh aparat Brimob yang terjadi sehari sebelumnya.

"Oh enggak ada, enggak ada. Polisi didik bukan untuk membakar bakar seperti itu," kata Bambang Rudi, Sabtu (30/5/2015).

Menurut Bambang, api yang membakar gudang tempat penyimpanan senjata dan menjalar ke aula yang rusak akibat pertikaian antaraparat kemarin terjadi akibat arus pendek listrik. Dia mengatakan, bangunan yang terbakar merupakan bangunan tua yang berdiri sejak tahun 1978. Beban kabel listrik yang ada pada bangunan tersebut pun belum sempat diperbaiki karena belum adanya anggaran dari pemerintah pusat.

Bambang mengatakan, informasi soal kabel tua yang ada di gudang penyimpanan senjata dan aula telah disampaikan pihak PLN sekitar sebulan lalu. Namun karena belum ada anggaran maka perbaikan belum bisa dilaksanakan.

"Tim PLN sudah menyampaikan sebulan lalu bahwa kabel sudah tua, ditambah perangkat elektronik yang bertambah terus sehingga beban lebih dan terjadilah konslet," kata Bambang.

Berdasarkan data yang dihimpun, kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Tidak ada korban dalam kebakaran ini, namun beberapa ruangan seperti gudang penyimpanan senjata dan aula hangus terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com