Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Antinarkoba di Depan Siswa, Ganjar Pakai Bahasa Jawa

Kompas.com - 28/05/2015, 17:18 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com
- Di hadapan ratusaan siswa yang berkumpul di aula SMPN 2 Ungaran dalam acara "Gubernur Mucal (Gubernur Mengajar)", Kamis (28/5/2015) siang, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan bahaya narkoba dengan menggunakan pengantar bahasa Jawa.

Dia juga mewajibkan siswa yang diajak berdialog untuk menggunakan bahasa Jawa. Dari interaksi tersebut diketahui banyak siswa yang masih belum fasih berbahasa Jawa.

"Iso ngomong boso jowo ora (bisa bicara bahasa jawa tidak?," tanya Ganjar.

"Sekedik-sekedik Pak (sedikit-sedikit Pak)," jawab Salwa, siswi Kelas VIII SMPN 2 Ungaran dengan malu-malu.

Selanjutnya, Ganjar dan Salwa ngobrol "ngalor-ngidul" dengan beberapa kali ditimpali lelucon. Seisi ruangan, termasuk Bupati Semarang Mundjirin dan sejumlah Kepala Dinas, entah berap kali tertawa terpingkal-pingkal mendengarkan obrolan lepas keduanya.

"Acara televisi yang paling kamu suka apa? Tadi malam nonton apa?," tanya Ganjar .

"Sinetron Pak," jawab Salwa disambut sorakan seisi ruangan.

Lain lagi siswa bernama Fathurroz. Saat ditanya oleh Ganjar tentang apa itu narkoba, jenis dan bahayanya, siswa kelas VIII C tersebut dengan tegas menjawab pertanyan dari orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

"Kowe ngerti narkoba ora? Jenisnya apa saja? Ganja itu apa? Menurutmu, nek nganggo narkoba bahayane opo?," tanya Ganjar.

"Tahu pak. Ada ekstasi, sabu-sabtu, ganja. Kalau pakai narkoba bisa gila pak," jawab Fatkhurrozi.

Selain Ganjar yang bertanya, sejumlah siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya kepadanya. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh siswa bernama Eni yang menanyakan bagaimana caranya menghadapi teman atau sahabat yang memakai narkoba.

Siswa lainnya, Ruliana, juga bertanya bagaimana mengetahui brownies yang mengandung ganja.

"Pak Gub, kepiye carane ngerteni broewnis sing ono ganjane?," tanya Ruli.

Ganjar tercengang dengan sejumlah pertanyaan para siswa tersebut.

"Kowe ngerti brownis ono ganjane seko ngendi (kamu tahu brownies ada ganjanya dari mana)?" tanya Ganjar.

"Dari televisi Pak," jawab Ruli dalam bahasa Jawa.

Tak lupa, Ganjar menghadiahi para siswa yang berani berdialog dengannya sebuah buku atau novel yang mereka pilih sendiri. Dia juga memanfaatkan materi dalam bentuk slide yang ditampilkan oleh proyektor.

Ganjar berharap, setelah sampai di rumah, siswa yang memperoleh materi bahaya Narkoba tersebut bisa menularkan kepada teman-temannya.

“Saya berharap setelah dari kelas, mereka menyampaikan kepada teman-temannya,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com