Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/05/2015, 02:54 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Warga Saritem, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, (25/5/2015) malam mendatangi Polisi Sektor Andir yang letaknya masih berada di kawasan Saritem. Selain mengeluhkan sejumlah rumah yang disegel dan diberi garis polisi, warga juga meminta keadilan agar menutup juga lokasi prostitusi selain di Saritem.

"Kami meminta keadilan. Kalau mau ditutup total, jangan hanya Saritem saja yang dilakukan penutupan, tapi, tempat lain juga yang membuka bisnis seperti ini," kata Erwin Junaedi (38), Ketua RT 03 RW 09, Saritem, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Senin, (25/5/2015) malam.

Menurut Erwin, banyak tempat-tempat lain berkedok spa atau panti pijat di Kota Bandung yang sebetulnya digunakan sebagai tempat prostitusi. Warga Saritem menuntut agar tempat-tempat seperti itu juga ditutup.

"Kalau hanya Saritem saja yang ditutup, ya enggak adil. Kalau mau ditutup, tutup semuanya tempat-tempat lokalisasi lainnya yang berkedok spa dan panti pijat. Warga Saritem menuntut itu," ujarnya.

Erwin mengatakan, sebetulnya, lokalisasi Saritem merupakan mata pencaharian utama warga Saritem. Jika dilakukan penutupan, kata dia, otomatis tidak bisa makan. Erwin berharap, jika memang akan betul-betul ditutup, pemerintah dan aparat terkait lainnya harus mencarikan solusi atas penutupan tersebut.

Terkait penyegelan sejumlah rumah di Saritem, polisi kemudian mengizinkan untuk membuka kembali rumah-rumah. Namun, tidak semuanya dibuka. "Saat ini sudah dibuka 22 rumah warga, asalkan (22 warga tersebut) tidak lagi menyewakan rumah tinggalnya untuk praktik prostitusi," Kepala Polsek Andir Komisaris Polisi Benny Bathara saat ditemui di Mapolsek.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com