Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Biro Umrah "Abal-abal" Kelabui Korbannya

Kompas.com - 25/05/2015, 17:19 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com
 — Biro umrah JA Tour yang beralamat di Gedanganak, Ungaran, menipu puluhan calon anggota jemaah di Bandungan, Kabupaten Semarang. Berdasarkan pengakuan para korbannya, mereka tergiur menerima tawaran dari biro haji abal-abal itu karena biaya yang sangat murah.

Selain tergoda biaya lebih murah dari semestinya, para korban kebanyakan juga semakin yakin setelah mendengar testimoni dari para ustaz atau kiai mereka yang sukses beribadah umrah dengan menggunakan biro JA Tour.

"Sejak awal saya curiga, Rp 11,5 juta kok bisa umrah. Padahal, untuk sampai sana saja Rp 9 juta. Bagaimana pulangnya? Bagaimana biaya hidup di sana? Namun, bapak ibu selalu bilang, lha wong dulu pak ustaznya saja Rp 11,5 juta bisa umrah sukses, kok," kata Budi Nugroho, anak dari pasangan suami istri Ahmad Ramlan dan Uminingsih, salah satu korban penipuan JA Tour, saat dihubungi, Senin (25/5/2015) siang.

Budi menuturkan, kedua orangtuanya adalah dua anggota dari jemaah salah satu majelis taklim di Bandungan yang diasuh oleh seorang kiai atau ustaz. Pada Agustus 2014, kedua orangtuanya tertarik mengikuti program ibadah umrah dari JA Tour dengan biaya Rp 12,5 juta per orang.

Pihak biro berjanji akan memberangkatkan kedua orangtuanya pada April 2015. Namun, pada hari dan jam yang telah dijanjikan, tanpa alasan yang jelas, pihak biro membatalkan pemberangkatan ke Mekkah. Pihak biro kemudian menjadwal ulang keberangkatan jemaah hingga tiga kali. Namun, janji-janji itu hanya untuk mengulur waktu.

"Terakhir, kami dikasih surat permohonan maaf dan akan menyelesaikan masalah ini secepatnya. Namun, kami tunggu-tunggu sampai hari ini tidak ada kabarnya," ujar Agus.

Pihak korban rencananya akan melaporkan kasus penipuan itu ke Unit III (Tipikor) Polres Semarang dan Kantor Kemenag Kabupaten Semarang, Senin ini.

"Jadi, modusnya, biro itu memberangkatkan para ustaz atau kiai yang punya jemaah banyak untuk berangkat haji atau umrah dengan biaya yang sangat minimal. Ini biar jemaahnya tertarik," pungkasnya.

Sementara itu, Kasie Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Semarang Muhtarom mengatakan, di Kabupaten Semarang hanya ada dua biro resmi pemberangkat haji dan umrah. Salah satunya di bawah naungan ormas Nahdlatul Ulama (NU).

"Abal-abal itu karena izinnya tidak ada. Izin biro umrah itu wewenangnya ada di wilayah dan pusat. Di sini cuma ada dua, satunya milik Pak Hanik (PCNU Kabupaten Semarang)," kata Muhtarom.

Lantaran wewenang perizinan biro umrah dan haji berada di perwakilan Kemenag wilayah provinsi dan perwakilan pusat, pihaknya mengaku tidak bisa berbuat lebih banyak untuk menolong para anggota jemaah umrah yang menjadi korban biro umrah abal-abal tersebut.

"Namun, kami akan dampingi jika korban akan melapor ke wilayah atau ke pusat," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com