Menurut pengakuan salah satu siswa kelas VI SDN 7 Boja Kendal, Anisa, dirinya menangis karena ingat pada orang tuanya, yang selalu mengingatkannya agar jangan malas belajar.
“Saya jadi merasa bersalah karena kadang tidak menuruti nasihat orang tua. Setelah ini, saya akan giat belajar dan patuh kepada kedua orang tua biar pinter dan selalu mendapat nilai baik,” kata dia.
Senada dengan Anisa. Mochamad Iqbal, juga mengaku sempat menitikkan air mata ketika mengikuti pembacaan ayat-ayat Al quran yang dituntun Kyai Afiffudin. Tiba-tiba, katanya, ada getaran halus di hatinya. Ia pun menangis.
“Tidak tahu, tiba-tiba saya menangis,” ujarnya.
Menurut Kepala SDN 7 Boja Kendal, Kariyadi, doa bersama ini baru pertama kali diadakan di sekolah sejak ia memimpin tiga tahun terakhir. Ia berharap, usaha anak-anak dan orang tua diberkahi Tuhan.
“Ini kami lakukan biar nanti kita semua selamat. Terutama anak-anak yang menghadapi ujian akhir sekolah. Anak-anak biar dibuka pikirannya oleh Allah sehingga bisa dengan mudah mengerjakan semua soal-soal,” kata Karyadi.
Ketua Komite SDN 7 Boja Kendal, Mahrurroji, mengatakan, doa bersama dilakukan pada malam hari supaya orang tua murid bisa ikut bersama. Apabila doa digelar pagi atau siang hari, orangtua murid banyak yang bekerja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.