Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepulauan Riau Defisit Ratusan Miliar

Kompas.com - 04/05/2015, 17:54 WIB

BINTAN, KOMPAS — Pendapatan Provinsi Kepulauan Riau dan sebagian kabupaten/kota di provinsi itu dipastikan berkurang akibat penurunan harga komoditas. Pengurangan di APBD Provinsi Kepulauan Riau akan bernilai paling tidak Rp 500 miliar.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kepulauan Riau Naharuddin tidak menampik hal itu. Meski jumlah pasti baru akan diketahui saat APBD Perubahan 2015 disahkan, saat ini sudah ada perkiraannya. "Hasil analisis anggaran, sementara ini pengurangannya mencapai setengah triliun rupiah," ujarnya, akhir pekan lalu, di Kepulauan Tambelan, Bintan, Kepulauan Riau.

Kekurangan itu timbul terutama akibat pengurangan jumlah dana bagi hasil (DBH) minyak dan gas. Dana bagi hasil untuk Kepulauan Riau dan tujuh kabupaten/kota di provinsi itu berkurang Rp 1,4 triliun. Pada APBN 2015 ditetapkan DBH migas ke Kepulauan Riau Rp 3,43 triliun. Namun, dalam APBN Perubahan ditetapkan jadi Rp 1,95 triliun.

Dana alokasi khusus (DAK) juga dipangkas dari Rp 425 miliar menjadi Rp 380 miliar. Kepulauan Riau juga kehilangan Rp 7,6 miliar karena dana penyesuaian untuk sektor pendidikan dan kesehatan dipangkas menjadi hanya Rp 566 miliar.

Dengan seluruh pengurangan itu, APBD Kepulauan Riau 2015 akan berkurang Rp 470 miliar. Defisit semakin membesar apabila ditambah kekurangan dana pemilihan kepala daerah sebesar Rp 50 miliar. "Dari usulan awal Rp 130 miliar, baru disediakan Rp 80 miliar. Sisanya akan diambil dari APBD Perubahan. Namun, nilai pastinya akan dihitung nanti," ujar Naharuddin.

Dengan pengurangan tersebut, sejumlah kegiatan dipastikan akan ditunda. Belum dipastikan sampai kapan penundaan akan dilakukan. "Kalau anggarannya sudah ada, akan dilaksanakan" ujarnya.

Tak hanya APBD Kepulauan Riau yang kekurangan dana akibat penurunan DBH migas. Natuna dan Kepulauan Anambas yang mengandalkan DBH migas dalam komponen APBD paling terpukul oleh pemangkasan itu. Tahun ini, Natuna hanya akan mendapat DBH migas Rp 179 miliar dari semula Rp 533 miliar.

Di Anambas, DBH migas berkurang dari Rp 370 miliar menjadi Rp 135 miliar. Derita Anambas ditambah dengan pembatalan Dana Tunda Salur 2013 senilai Rp 135 miliar. Dana itu awalnya akan disalurkan pada 2014 lalu tertahan sampai kini. Dengan semua pengurangan transfer dari pusat, APBD Anambas kekurangan Rp 340 miliar.

Anambas dan Natuna tidak dapat berbuat banyak untuk menggenjot APBD. Selama ini, komponen transfer pusat di APBD dua kabupaten terdepan itu lebih dari 90 persen. (RAZ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com