“Saya sangat menyesalkan tindakan anggota kami itu, saya tidak membela kalau anggota saya yang bersalah, mereka akan kita proses sesuai prosedur,” kata Faisal Rivai saat dikonfirmasi, Senin (4/5/2015).
Menurt Faisal, kasus pengeroyokan yang dilakukan delapan anggota polisi berpangkat bintara itu telah diselesaikan secara damai dan kekeluargaan, korban dan keluarga sudah mau berbesar hati untuk memaafkan delapan anggota polisi.
“Tadi malam sudah damai, saya langsung jumpa dengan korban dan orangtuanya, mereka sudah mau berbesar hati dan memaafkan dan segala biaya untuk pengobatan akan kita tanggung,” katanya.
Aksi pengeroyokan itu awalnya terjadi karena dipicu adanya penertiban balap liar yang dilakukan oleh polisi di Jalan Iskandar Muda di pusat kota Meulaboh, Aceh Barat, Minggu malam. Saat dilakukan penertiban, sempat terjadi cekcok mulut antara korban dan anggota polisi.
Namun, setelah anggota polisi kembali ke Mapolres, sejumlah pemuda dengan menggunakan sepeda motor kembali mendatangi polres untuk mencari anggota polisi yang melakukan penertiban balap liar itu sehingga keesokan harinya korban dan anggota polisi itu janjian bertemu hingga berujung perkelahian.
“Sebenarnya kasus itu dipicu karena ada penertiban balap liar, namun berlanjut hingga terjadi pengeroyokan pada Senin petang,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.