Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabur, Paha Tahanan Polresta Balikpapan Ini Bolong Ditembus Timah Panas

Kompas.com - 03/05/2015, 19:25 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Sandi Yudha Pratama, tahanan narkotika Polresta Balikpapan Kalimantan Timur, terbaring lemah di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan, Minggu (3/5/2015). Sandi yang lebih dikenal orang dengan nama Baron ini harus menjalani perawatan pada kedua kakinya yang bolong akibat ditembus timah panas.

"Polisi menangkapnya di daerah Bangun Reksa di Kilometer 6 Balikpapan ," kata Kepala SPK Polres Balikpapan Inspektur Dua Sulistyo.

Polisi menangkap Baron untuk kedua kali setelah dia kabur dari tahanan Polres yang terbilang penuh penjaga saat itu.

Pertama, polisi menangkap Baron pada 27 Maret 2015 karena kepemilikan 364,2 gram sabu senilai Rp 740 juta.

Satu bulan kemudian, Baron kembali memperdayai polisi. Ia meloloskan diri dengan begitu mudah dari tahanan Polres.

Diperkirakan, ia lolos pada saat jam besuk antara pukul 14.30 hingga 17.00 pada Senin (27/4/2015) lalu. Ia tertangkap kembli Minggu sore ini

"Merepotkan saja. Orang seperti ini seharusnya tidak lagi berguna," kata Sulistyo saat mengiring Baron menuju ruang perawatan tahanan.

Dokter Mala di UGD rumah sakit mengatakan, terdapat dua lubang di tubuh Baron, satu di paha kiri dan satu lagi di paha kanannya.

Mala memastikan itu lubang bekas tembakan, meski tidak ada proyektil lagi pada kedua lubang itu. Tiba di UGD pada pukul 16.00, Baron segera mendapat jahitan pada kedua luka tembaknya dan lantas kemudian ditutup perban.

"Tidak ada pendarahan yang berarti. Berarti bukan kena yang vital. Kami tutup segera dulu luka (tembak) dengan jahitan. Dia sempat panik dan kesakitan. Tetapi kondisinya secara umum baik," kata Mala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com