Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kunjung Pulang, TKI Nunung Dikabarkan Terancam Hukuman Pancung

Kompas.com - 28/04/2015, 11:45 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis


PURWAKARTA, KOMPAS.com
 — Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kampung Cisalak RT/RW 10/04, Desa Karoya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Nunung bin Masri (39), dikabarkan terancam hukuman pancung di Yaman. Kabar tersebut diperoleh keluarga dari pesan singkat Kombes Untung Widyatmoko, petugas dari atase Polri KBRI Riyadh.

"Kami menerima pesan singkat tersebut, Kamis (23/4/2015)," ujar Toha (55), kakak kandung Nunung, di Pendopo Purwakarta, Selasa (28/4/2015).

Toha menjelaskan, seharusnya, 20 April lalu adiknya pulang ke Indonesia bersama temannya, Enoy, karena kontrak mereka habis. Namun, lama ditunggu, Nunung tak juga pulang, sedangkan Enoy sudah sampai di kampung halamannya. Lalu, tiba-tiba, keluarga menerima pesan singkat yang mengejutkan dari Kombes Untung.

Toha menjelaskan, dalam pesan singkatnya, Untung memberi tahu bahwa Nunung tidak ada di KBRI. Ibu dua anak ini ditahan di Jizaan, sekitar 1.600 kilometer dari tempat Kombes Untung Widyatmoko bertugas.

Menurut Untung, kata Toha, adiknya ditangkap polisi di perbatasan kota Jizaan, Yaman, dalam perjalanan pulang ke Indonesia. Hingga kini, belum jelas kasus yang melibatkan Nunung. Namun, Untung memperkirakan ada hubungannya dengan kasus pada 2007 lalu.

"Tahun 2007 lalu, dia (Nunung) pernah ditangkap Kepolisian Arab Saudi dan ditahan oleh kehakiman selama sembilan bulan. Bahkan, adik saya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO)," ujarnya.

Ketika ditanya kasus yang melibatkan Nunung tahun 2007, Toha mengaku tidak tahu. Bahkan, Kombes Untung pun mengatakan kasusnya belum jelas.

"Atase Polri KBRI Riyadh belum tahu pasti Nunung terlibat kasus apa karena Nunung tidak mau cerita," tutur Toha.

Saat ini, KBRI sedang berusaha agar Nunung mau menceritakan apa yang terjadi agar tidak mempersulit dirinya. Yang membuat keluarga semakin khawatir, akibat kasus misterius ini, adiknya itu terancam hukuman pancung.

"Keluarga langsung shock begitu mendengarnya, apalagi kedua anaknya," tuturnya.

Nunung sudah empat kali menjadi TKI di Timur Tengah. Yang terakhir, ia berangkat 2013 lalu melalui PJTKI PT Bagus Sodara di Jakarta. Saat ini, keluarga berharap Nunung segera pulang ke Indonesia, berkumpul kembali dengan keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com