Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lestarikan Seni Budaya, Ruwat-Rawat Borobudur Digelar

Kompas.com - 21/04/2015, 17:07 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Pegiat seni dan budaya di sekitar Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menggelar Ruwat-Rawat Candi Borobudur 2015. Agenda tahunan ini digelar sebagai upaya mengajak masyarakat untuk membumikan kembali seni dan budaya di sekitar Candi Borobudur.

Ratusan kelompok seni dari berbagai daerah di Kabupaten Magelang akan unjuk kebolehan pada kegiatan yang digelar dari 18 April-14 Juni 2015 mendatang. Ada pula berbagai kegiatan yang diproyeksikan untuk membangun kedalaman makna Borobudur dari berbagai sisi.

Sucoro, salah satu penggagas Ruwat-Rawat Borobudur 2015, menjelaskan, ruwat merupakan tindakan budaya yang berorientasi kepada pencerahan pemahaman tentang hidup dan kehidupan. Rawat adalah pendidikan untuk mendalami watak atau karakter kejiwaan manusia sebagai pencerahan batin bagi yang mampu menghayati dan memahami situasi hidup bermakna.

"Kegiatan ini berorientasi untuk menguatkan kawasan Borobudur tidak hanya sebagai destinasi wisata saja, akan tetapi juga ruang budaya bagi masyarakat," ujar Sucoro, Selasa (21/4/2015).

Candi Borobudur, lanjut Sucoro, sebagai warisan budaya diharapkan tidak terkesan hanya dimiliki oleh kelompok atau golongan tertentu saja. Pihaknya juga ingin agar Ruwat-rawat Borobudur menjadi pintu kegiatan yang melibatkan multi stakeholders demi tumbuhnya kebersamaan meski di antara berbagai stakeholders memiliki latar belakang yang berbeda.

"Masyarakat Borobudur diharapkan menjadi kader pariwisata yang cerdas dan memiliki cara pandang yang lebih bijak dalam bersikap dalam pelestarian dan pemanfaatan potensi budaya yang ada," ucap Sucoro yang juga Pengelola Warung Info Jagad Cleguk, Borobudur, itu.

Sucoro menyebutkan, sejumlah kegiatan akan mewarnai agenda yang sudah digelar sebanyak 13 kali itu, antara lain Jalajah Pusaka bersama Remaja Pariwisata Kreatif, Festival Seni dan Budaya Rakyat, Festival Tradisi Sedekah Pundhen, Ritual Sedekah Kedung Winong dan Ritual Sedekah Gunung Wukir.

Ada juga sarasehan seni dan budaya, workshop Seni, Tradisi dan Budaya Lokal Borobudur, hingga Pameran Foto dan orasi kebudayaan.

"Di kegiatan ini kami juga ingin memberikan ruang kepada para seniman yang ada di sekitar Candi Borobudur untuk beraktualisasi," tandas Sucoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com